Belum Semua Anak Mendapatkan Pendidikan

Banyak harap yang diasakan partai politik soal pendidikan. Mulai dari mencegah kebocoran-kebocoran anggaran pendidikan agar semua warga negara bisa mendapat pendidikan yang layak hingga janji mundur jika tak mampu menaikkan derajat pendidikan anak negeri.

oleh Liputan6 diperbarui 04 Mar 2009, 13:00 WIB
Liputan6.com, Jakarta: Pemerintah mulai menjalankan amanat konstitusi yaitu menyediakan anggaran 20 persen dari anggaran negara untuk pendidikan. Namun harus diakui belum semua warga negara mendapat pendidikan yang layak. Seperti yang dialami anak-anak di Marunda, Jakarta Utara. Mereka kehilangan hak mendapatkan pendidikan karena orangtuanya tidak mampu lagi membayar biaya sekolah.

Tetapi ada pula yang mempunyai semangat baja meski hidup dalam keterbatasan. Salomina misalnya, anak kepala suku di Papua ini tak pernah menyerah belajar. Salomima tetap bersekolah meski harus berenang menyusuri sungai setiap hari agar bisa sampai ke sekolah. Kerja kerasnya berbuah. Dengan bantuan seorang dermawan, dia kini bisa kuliah di Yogyakarta.

Tapi tak semua orang beruntung seperti Salomina. Menjelang Pemilihan Umum ini, banyak harap yang diasakan partai politik soal pendidikan. Mulai dari mencegah kebocoran-kebocoran anggaran pendidikan agar semua warga negara bisa mendapat pendidikan yang layak hingga janji mundur jika tak mampu menaikkan derajat pendidikan anak negeri.

Apapun tawaran yang diberikan, rakyatlah yang menentukan kelak. Yang pasti, dalam Undang-undang Dasar 1945 disebutkan negara wajib menyelenggarakan pendidikan. Tanpa pendidikan yang baik, mustahil negara akan sejahtera.(TOZ/Tim Liputan 6 SCTV)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya