Liputan6.com, Jakarta: Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan saling merapatkan diri. Setelah kemarin malam Taufiq Kiemas mendatangi kediaman Jusuf Kalla, sekarang giliran JK yang berencana menyambangi kediaman Megawati Sukarnoputri di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (24/4) malam.
Jabat tangan erat penuh keakraban antara petinggi Partai Golkar dan PDI Perjuangan menjadi langkah awal rencana koalisi kedua partai. Pertemuan ini hanya selang beberapa jam setelah Rapat Pimpinan Nasional khusus Partai Golkar yang mengajukan JK sebagai calon presiden.
Sebelum pemilu legislatif, Megawati dan JK sempat bertemu untuk menjajaki rencana koalisi. Rencana itu kini dijalankan karena Golkar menyatakan JK sebagai capres dan mengamanatkan membangun koalisi dengan partai lain.
Tapi, keputusan ini disayangkan mantan Ketua Umum Golkar Akbar Tandjung. Akbar sendiri digadang-gadangkan menjadi salah satu cawapres untuk mendampingi SBY. Situasi tersebut menimbulkan pertanyaan, siapa yang akan menduduki kursi wakil presiden jika koalisi Golkar-PDI Perjuangan benar terbentuk? Apalagi, Megawati dan JK sama-sama diajukan partainya sebagai calon presiden.(IKA/Tim Liputan 6 SCTV)
Jabat tangan erat penuh keakraban antara petinggi Partai Golkar dan PDI Perjuangan menjadi langkah awal rencana koalisi kedua partai. Pertemuan ini hanya selang beberapa jam setelah Rapat Pimpinan Nasional khusus Partai Golkar yang mengajukan JK sebagai calon presiden.
Sebelum pemilu legislatif, Megawati dan JK sempat bertemu untuk menjajaki rencana koalisi. Rencana itu kini dijalankan karena Golkar menyatakan JK sebagai capres dan mengamanatkan membangun koalisi dengan partai lain.
Tapi, keputusan ini disayangkan mantan Ketua Umum Golkar Akbar Tandjung. Akbar sendiri digadang-gadangkan menjadi salah satu cawapres untuk mendampingi SBY. Situasi tersebut menimbulkan pertanyaan, siapa yang akan menduduki kursi wakil presiden jika koalisi Golkar-PDI Perjuangan benar terbentuk? Apalagi, Megawati dan JK sama-sama diajukan partainya sebagai calon presiden.(IKA/Tim Liputan 6 SCTV)