Liputan6.com, Jakarta: Terumbu karang atau koral seluas 75 ribu kilometer persegi yang merupakan rumah-rumah ikan di perairan Indonesia kini rusak parah akibat tangan-tangan manusia tak bertanggung jawab. Penyebabnya adalah penangkapan ikan menggunakan bom dan pencabutan terumbu karang untuk hiasan aquarium.
Padahal, keberadaan terumbu karang dapat mengurangi efek rumah kaca yang mengakibatkan pemanasan global dan meningginya permukaan laut. Semakin menipis koral, semakin panas pula suhu bumi.
Solusi kerusakan lingkungan ini akan jadi salah satu topik terpenting yang akan dibahas enam kepala negara termasuk Indonesia dalam Coral Triangle Initiative Summit di World Ocean Conference di Manado, Sulawesi Utara, mulai 11 hingga 15 Mei 2009.(IRN/David Silahooij dan Anto Susanto)
Padahal, keberadaan terumbu karang dapat mengurangi efek rumah kaca yang mengakibatkan pemanasan global dan meningginya permukaan laut. Semakin menipis koral, semakin panas pula suhu bumi.
Solusi kerusakan lingkungan ini akan jadi salah satu topik terpenting yang akan dibahas enam kepala negara termasuk Indonesia dalam Coral Triangle Initiative Summit di World Ocean Conference di Manado, Sulawesi Utara, mulai 11 hingga 15 Mei 2009.(IRN/David Silahooij dan Anto Susanto)