Liputan6.com, Jakarta: Omzet penjualan para pedagang barang elektronik di sejumlah pusat perdagangan di Jakarta melorot. Pasalnya, sebagian besar pembeli membatalkan niatnya setelah mengetahui tak ada penurunan harga barang elektronik. Demikian hasil pantauan SCTV, baru-baru ini.
Pedagang barang elektronik, Ko Abong menuturkan, para pedagang tak berani menyesuaikan harga barang dengan nilai tukar dolar yang berlaku saat ini. Sebab, stok barang yang tersisa saat ini dibeli ketika kurs dolar sedang tinggi. Buntutnya, omzet yang mereka dapatkan jadi melorot dari Rp 10 juta per hari menjadi Rp 6 juta per hari. Ko Abong menambahkan, selain itu, sebagian besar pedagang pun belum berani membeli barang baru lantaran nilai tukar rupiah yang masih fluktuatif terhadap dolar AS.(ICH/Abbas Yahya dan Gatot BS)
Pedagang barang elektronik, Ko Abong menuturkan, para pedagang tak berani menyesuaikan harga barang dengan nilai tukar dolar yang berlaku saat ini. Sebab, stok barang yang tersisa saat ini dibeli ketika kurs dolar sedang tinggi. Buntutnya, omzet yang mereka dapatkan jadi melorot dari Rp 10 juta per hari menjadi Rp 6 juta per hari. Ko Abong menambahkan, selain itu, sebagian besar pedagang pun belum berani membeli barang baru lantaran nilai tukar rupiah yang masih fluktuatif terhadap dolar AS.(ICH/Abbas Yahya dan Gatot BS)