Kerajinan Khas Kalbar Dinilai Kurang Inovatif

Berbagai kerajinan khas Kalimantan Barat dinilai ketinggalan zaman dan kurang inovatif. Selain kurang kreasi, para perajin terhambat dana yang cekak.

oleh Liputan6 diperbarui 03 Sep 2001, 18:35 WIB
Liputan6.com, Pontianak: Kerajinan khas Kalimantan Barat dinilai sulit berkembang. Buktinya, kerajinan mandau, produk rotan, dan pakaian tradisional etnis Dayak, tak mengalami perubahan berarti. Tak heran, bila Pameran Kerajinan Khas Kalbar yang digelar selama empat hari di Pontianak, sepi pengunjung. Demikian diungkapkan Ketua Kerajinan Tradisional Kalbar Sri Kadarwati, baru-baru ini.

Menurut Sri, selain bentuk dan pilihan yang tak berubah, para perajin juga mengalami kesulitan modal. Bahkan, tak sedikit perajin yang gulung tikar. Kendati demikian, ia sudah berupaya mengembangkan produk kreasi baru sesuai kebutuhan pasar. Misalnya membuat terobosan dengan membuat kain sutera bermotif khas Kalbar.

Untuk menanggulangi hal itu, Sri mengharapkan uluran tangan kalangan perbankan. Dengan kata lain, pengelola bank memberikan pinjaman modal kepada para perajin. Kendati demikian, ia mengingatkan agar pelaku bisnis kerajinan Kalbar memikirkan berbagai inovasi terbaru. Bila tidak, ia mengkhawatirkan kerajinan tersebut bakal punah lantaran banyak perajin yang gulung tikar.(ANS/Amin Alkadrie)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya