Pengeboman Kedubes Filipina Menyisakan Luka Batin

Keluarga korban tewas insiden peledakan Kantor Kedutaan Besar Filipina mengalami trauma setiap kali mendengar teror bom. Pemerintah Filipina diminta segera minta maaf.

oleh Liputan6 diperbarui 06 Sep 2001, 00:47 WIB
Liputan6.com, Jakarta: Peledakan bom di Kedutaan Besar Filipina tahun silam menyisakan luka traumatik bagi keluarga korban. Buktinya, Ruswanto, orang tua seorang di antara korban tewas insiden tersebut mengaku ketakutan setiap kali mendengar kasus teror bom di Jakarta, belakangan ini. Hal itu diungkapkan Ruswanto dalam acara temu warga Jakarta, Rabu (5/9) pagi.

Ruswanto berharap kasus pengeboman tak terjadi lagi. Sebab, selain mengganggu ketenangan juga membangkitkan luka batin yang mendalam bagi keluarga korban. Pendapat serupa juga dikemukakan sejumlah keluarga korban yang hadir dalam acara tersebut. Mereka mendesak polisi segera menuntaskan kasus pengeboman yang menewaskan anggota keluarganya. Mereka juga meminta polisi memperketat pengamanan di Jakarta agar peristiwa serupa tak terjadi.

Selain menyampaikan luka batin yang dirasakan keluarganya, Ruswanto juga mendesak pemerintah Filipina segera meminta maaf dan memberikan santunan kepada keluarga korban. Ruswanto berharap satu di antara keluarga korban diberikan kesempatan menggantikan posisi anaknya yang tewas untuk bekerja di Kedubes Filipina.(AWD/Jeremi Tety dan Ary Trisna)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya