Liputan6.com, Jakarta: Setelah mendapat dana hibah dari Persatuan Bangsa-Bangsa melalui Badan Kesehatan Dunia (WHO), akhirnya Indonesia diizinkan memproduksi alat suntik sekali pakai. Sebelumnya, alat suntik hanya diproduksi di negara-negara maju. Untuk itu, WHO mulai aktif mengkampanyekan penggunaan alat suntik sekali pakai itu di Tanah Air. Tujuannya untuk menghindari kemungkinan penularan infeksi melalui jarum suntik. Hal tersebut disampaikan Produsen Unijacet Bio Farma Thamrin Poeloengan, baru-baru ini.
Menurut Thamrin, sebagai bagian Badan Usaha Milik Negara dalam Departemen Kesehatan, Bio Farma ditunjuk sebagai perusahaan yang akan memproduksi jarum suntik tersebut. Pada tahap awal, alat suntik sekali pakai ini hanya digunakan untuk vaksinasi tetanus. Namun, jika berhasil meraih pasar luar negeri, alat suntik sejenis akan dikembangkan untuk keperluan medis lain.(DEN/Tris Wijayanto dan Anto Susanto)
Menurut Thamrin, sebagai bagian Badan Usaha Milik Negara dalam Departemen Kesehatan, Bio Farma ditunjuk sebagai perusahaan yang akan memproduksi jarum suntik tersebut. Pada tahap awal, alat suntik sekali pakai ini hanya digunakan untuk vaksinasi tetanus. Namun, jika berhasil meraih pasar luar negeri, alat suntik sejenis akan dikembangkan untuk keperluan medis lain.(DEN/Tris Wijayanto dan Anto Susanto)