Liputan6.com, Jakarta - Dalam upaya terus memperkuat layanan kesehatan bagi masyarakat Papua Selatan, RSAL Merauke yang berada di bawah binaan Lantamal XI mengenalkan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) terintegrasi dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Langkah tersebut dilakukan bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, akurasi, dan kualitas pelayanan bagi pasien.
Advertisement
Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) XI Merauke Laksamana Pertama TNI Kunto Tjahjono pun menyambut baik kehadiran program SIMRS di Rumkital Merauke.
"Penggunaan SIMRS dapat menjadi solusi bagi keluhan masyarakat terhadap pelayanan rumah sakit," ujar Kunto melalui keterangan tertulis, Selasa (12/3/2024).
Hal senada juga disampaikan Kepala Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Merauke Mayor Laut (K) dr Anggiat Purba, dibawah kepemimpinannya yang inovatif.
"Penerapan SIMRS ini menjadi semangat baru dan tekat baru untuk terus membangun RSAL Merauke melalui pelayanan terhadap pasien. Hal ini sangat penting sebab kita berhadapan dengan modernisasi, globalisasi dan kompetisi. Untuk itu kita harus siap," kata Anggiat.
Penanggung Jawab SIMRS dan Ketua TIM JKN Rumkital Merauke, dr. Anggraeni Ayu Windari menambahkan, selain meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan mutu pelayanan rumah sakit, implementasi SIMRS merupakan bagian dari kepatuhan dengan regulasi, baik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) maupun BPJS.
Pengadaan SIMRS ini bekerjasama dengan penyedia yang juga telah terdaftar di Kementerian Informasi (Kominfo) sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE), yaitu Hugaf - PT Panca Teknologi Indonesia.
Dengan keamanan siber yang terdepan, Hugaf menjamin perlindungan sistem dan data rumah sakit serta pasien.
Sudah Terintegrasi Secara Internal dan Eksternal
SIMRS RSAL Merauke telah terintegrasi secara eksternal dan internal untuk mempermudah tenaga kesehatan Rumkital Merauke dalam mengoperasikannya.
Dari sisi bridging eksternal, SIMRS ini sudah 100 persen ter-bridging ke BPJS (vClaim, i-Care, Antrean Online), dan Indonesia Case Based Groups (INA-CBGs).
Sedangkan dari sisi bridging internal, SIMRS menerapkan Single Entry Data untuk meminimalkan human error, duplikasi data, dan akan bisa diakses oleh semua tenaga kesehatan yang memiliki hak akses ke data tersebut. Hal ini dibuktikan dari pengumpulan berkas elektronik untuk keperluan claim di ruang Casemix yang tak perlu lagi menunggu berkas manual.
Grand launching SIMRS akan diadakan pada bulan April 2024, menandai komitmen Rumkital Merauke, atau lebih dikenal sebagai RSAL Merauke dalam memperkuat layanan kesehatan bagi masyarakat Papua Selatan, sejalan dengan visi mereka yakni Satukan Hati Demi Mewujudkan Satu Tujuan Untuk Memberikan Layanan Paripurna.
Advertisement