Gerindra: Golput Hanya Akan Memperbesar Kecurangan Pemilu

Partai Gerindra mengajak rakyat Indonesia mengunakan hak suaranya dalam Pemilu Legislatif 9 April mendatang.

oleh Widji Ananta diperbarui 16 Feb 2014, 12:10 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Partai Gerindra mengajak rakyat Indonesia mengunakan hak suaranya dalam Pemilu Legislatif 9 April mendatang. Sebab, semakin banyak pemilih yang golput akan memperbesar kecurangan dalam Pemilu 2014.

"Kualitas demokrasi, kualitas infrastruktur, tingkat korupsi, dan kemajuan ekonomi 5 tahun ke depan ditentukan oleh pengunaan hak suara dalam memilih wakil rakyat yang berkualitas," ujar Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo di Jakarta, Minggu (16/2/2014).

Menurut adik Prabowo Subianto itu, Pemilu 2014 merupakan titik perubahan bangsa Indonesia di tengah badai korupsi yang luas dari Sabang sampai Merauke. Ia khawatir, suara warga yang golput akan dimanfaatkan pihak tertentu untuk kecurangan.

"Pilih lah caleg yang cerdas, jujur, dan menawarkan visi misi yang baik serta tepat dan dapat direalisasikan. Tingginya golput akan semakin memperbesar terjadinya manipulasi dan kecurangan dalam pemilu," kata Hashim.

"Dengan datang dan mengunakan hak suaranya di Tempat Pemilihan Suara (TPS), masyarakat sudah ambil andil dalam pengawasan jalannya pemilihan legislatif," imbuhnya.

Hashim juga berharap warga tidak mudah tergoda dengan politik uang. Karena politik uang merupakan bentuk perusakan mental bangsa dan menjadi bibit awal prilaku korupsi.

"Saya berharap KPU memaksimalkan sosialisasi Pemilu Legislatif dan antipolitik uang. Jangan pertaruhkan nasib bangsa hanya dalam beberapa lembar rupiah," tukas Hashim.

Sejumlah lembaga survei memprediksi jumlah golput pada Pemilu 2014 masih sangat tinggi. Seperti Survei Institut Riset Indonesia yang memprediksi tingkat partisipasi pemilih pada Pilpres 2014 menurun dibandingkan Pilpres 2009 menjadi 51,3%.

Begitu juga dengan hasil survei Tracking Institute pada Desember 2013 yang menunjukkan sebanyak 21% responden menyatakan tidak berminat berpartipasi dalam Pemilu Legislatif 2014 nanti. Namun, sebanyak 79%  yang menyatakan berminat untuk memilih tidak bisa dipastikan benar-benar datang ke TPS.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya