Konvensi Dikritik, Demokrat: Ini Sudah Seperti Capres di AS

Wasekjen Partai Demokrat Ramadhan Pohan mengatakan pola konvensi yang dilakukan partainya telah melahirkan capres seperti di AS.

oleh Tau diperbarui 20 Feb 2014, 13:40 WIB

Liputan6.com, Jakarta Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) DPP Partai Golkar Indra J Piliang menyebut beberapa peserta konvensi capres Partai Demokrat terkesan masih belajar politik. Salah satunya Indra menyebut pidato Dino Patti Djalal yang mengatakan pondok pesantren di Indonesia masih lebih bagus dibanding sekolah-sekolah di Amerika Serikat.

Namun, Wasekjen Partai Demokrat Ramadhan Pohan mengatakan kritikan politisi Golkar tersebut tidaklah tepat. Menurut Ramadhan, apa yang diungkapkan Indra adalah perasaan pribadi dan tidak berdasarkan apa yang terjadi dalam konvensi.

"Itu kan cuma perasaan IJP (Indra J Piliang) saja. Pidato dan dialog Gita (peserta konvensi Gita Wirjawan) dengan kaum muda, kalangan kreatif dan aktivis sosmed di Medan, Bandung, Surabaya, hidup dan bagus sekali. Kesan saya sudah macam capres Demokrat di Amerika malah," kata Ramadhan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (20/2/2014).

Bahkan, Ramadhan mengklaim Dino dan peserta konvensi lainnya sudah berada pada tingkatan yang jauh di atas capres partai lain.

"Dino selevel di atas para capres parpol-parpol lain. Alasannya sederhana. Di parpol lain nggak ada debat. Lihat saja Golkar, Pak Ical seolah tak terlawankan dan tak boleh ada yang lain. Tidak dikontes, tapi melulu selera elite," ujarnya.

Lebih jauh Ramadhan mengatakan pola politik yang digunakan Partai Demokrat dan peserta konvensi lebih maju dibandingkan dengan partai lainnya.

"Lebih teruji dan terpola. Saya melihat para capres konvensi jadi lebih matang dibanding lainnya. PDIP lihat juga, Hanura, Gerindra, semua capresnya ditentukan elite dan ketumnya sendiri. Siapa internal mereka yang berani berbeda dengan Megawati, Prabowo, Wiranto? Mereka tak teruji sebagai capres dan tak ada ruang untuk mengujinya. Oligarki banget kan," pungkas Ramadhan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya