Liputan6.com, Jakarta PT PP (Persero) Tbk, perusahaan konstruksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendapatkan pengerjaan proyek Kutai Coal Terminal senilai US$ 200 juta atau sekitar Rp 2,4 triliun.
Dalam mengerjakan proyek ini, PT PP (Persero) Tbk bekerja sama dengan Samsung C&T Corporation. Perseroan telah melakukan signing ceremony pada 22 Februari 2014 yang bertempat di kantor pusat PTPP dihadiri oleh pihak PTPP I Wayan Karioka selaku Direktur Teknik dan Pemasaran, serta dari pihak Samsung Paul Shin selaku Head of South East Asia HQ Vice President.
Advertisement
"Dalam proyek investasi ini, Samsung bertindak sebagai contractor dan PTPP sebagai subcontractor," ujar Direktur Teknik dan Pemasaran PTPP, I Wayan Karioka, dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (24/2/2014).
Proyek yang berlokasi di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur ini dikerjakan dengan masa pelaksanaan proyek selama 33 bulan.
Lingkup pekerjaan proyek tersebut antara lain room stock pile, overland conveyor (OLC) for transporting coal from ROM, port loading facilities to ship, unloading facilities for continuous barge unloader, dan power plant dengan kapasitas 2x10 MW.
Wayan mengatakan, terminal coal tersebut akan menghasilkan batu bara sebesar 20 juta ton per tahun. Sebelumnya perseroan pernah mengerjakan proyek sejenis yaitu proyek pembangunan line conveyor di Cilegon, Banten senilai Rp 126 miliar.
Proyek itu dikerjakan selama tujuh bulan dan proyek jetty barge loader and conveyor jembatan senilai Rp 167 miliar yang berlokasi di Kalimantan Timur.
Kontrak Baru
Hingga Januari 2014, perusahaan konstruksi pelat merah ini mengantongi kontrak baru senilai Rp 930 miliar. Proyek yang dikerjakan antara lain Wang Residence Citicon di Jakarta senilai Rp 400 miliar, Sawangan Mall di Depok senilai Rp 290 miliar, Christian Center Nunukan di Kalimantan Utara dan RSUD Balikpapan di Kalimantan Timur.
Perseroan dengan kode emiten PTPP ini menargetkan kontrak baru sebesar Rp 24 triliun pada 2014. Angka itu naik 122,55% dari realisasi perolehan tahun 2013 sebesar Rp 19,58 triliun. Jumlah tersebut belum termasuk carry over tahun 2013 sebesar Rp 21,93 triliun.
Untuk melaksanakan sejumlah proyeknya, perseroan menganggarkan belanja modal senilai Rp 446 miliar pada 2014. Angka itu lebih tinggi dari realisasi tahun 2013 sebesar Rp 202 miliar.
"Sumber pendanaan belanja modal dari cadangan modal dan sisa dana IPO," ujar Sekretaris Perusahaan PT PP (Persero) Tbk, Taufik Hidayat. (Ahm)