Kesan Premium Khas iPhone Ala Huawei Ascend P6

Huawei Ascend P6 hadir dengan desain tipis 6,2 mm dan kesan premium ayaknya iPhone, namun dengan harga yang cukup terjangkau, Rp 4 juta.

oleh Ervina Anggraini diperbarui 25 Feb 2014, 10:15 WIB
Huawei Ascend P6 hadir dengan desain tipis yakni 6,2mm dan kesan premium, layaknya iPhone namun dengan harga yang cukup terjangkau Rp 4 juta

Liputan6.com, Jakarta Jika sebelumnya brand Huawei dikenal sebagai pembesut ponsel fitur (feature phone) melalui kerjasama dengan beberapa operator CDMA, kini Huawei berupaya mengubah paradigma tersebut. Produsen asal China ini mulai menunjukkan kualitasnya melalui kehadiran sejumlah ponsel pintar.

Huawei Ascend P6 merupakan salah satu ponsel pintar yang menawarkan desain dan kemampuan yang layak diperhitungkan. Ascend P6 mengusung desain tipis yakni 6,2 mm dan kesan premium, layaknya iPhone besutan Apple.

Dengan spesifikasi yang mumpuni, bodi ramping, dan desain menarik, Huawei yakin smartphone terbarunya ini bisa bersaing dengan smartphone Android kelas high-end lain seperti iPhone, Samsung Galaxy S4 dan HTC One.

Kami berkesempatan menjajal smartphone ini. Seperti apa performa dan spesifikasinya? Simak ulasannya berikut ini.


Desain dan Layar

Huawei Ascend P6 (Liputan6.com)


Jika melihat sepintas tidak sedikit orang yang terkecoh dan menganggap handset ini sebagai iPhone generais keempat dan kelima. Memang sepintas tampilan fisiknya seperti bezel logam yang mengelilingi sebagian besar body ponsel menjadikannya nyaris serupa dengan handset besutan Apple tersebut.

Namun Huawei tetap memberikan pembeda terutama pada sisi bawah ponsel. Desain unibody (baterai yang menyatu dengan body ponsel) turut mempermanis ponsel ramping ini. Slot micro SD dan micro SIM dapat diakses pada sisi samping body ponsel.

Mengikuti tren ponsel layar besar Ascend P6 juga mengusng layar cukup lapang yakni berukuran 4,7 inci dengan kedalaman 16 juta warna, resolusi 720x1280 piksel dan teknologi IPS (In Plane Switching) LCD Capacitive. Kepadatan layar 312 piksel per inci menjadikan sudut pandang Ascend 6 cukup luas dan menawarkan kualitas layar tajam.

Di bagian atas layar tersedia lubang earpiece, lensa kamera sekunder, dan sensor proximity/cahaya dan tombol virtual back, home, dan recent app/ menu terdapat di bagian bawah layar. Di sisi kanan bawah body ponsel terdapat audio jack 3,5 mm dan sebuah penutup menyerupai baut kecil untuk membuka slot microSD dan microSIM. Sementara port microUSB dan microfon berada di bagian atas body ponsel.

Sisi kiri seakan menjadi titik berat utama bagi Asend P6 yang dilengkapi dengan beberapa fungsi seperti slot MicroSD dan MicroSIM, tombol power, dan tombol volume. Sedangkan sisi kanan dibiarkan kosong tanpa kehadiran tombol apapun. Sebuah lensa kamera utama, flash light, dan lubang speaker berad di bagian belakang body dengan corak glossy bermaterial logam. Jika dilihat dari sisi belakang tanpa memedulikan logo Huawei, maka dengan mudah lagi-lagi orang akan mengira ponsel ini sebagai iPhone.


Sistem operasi & User Interface


Ascend P6 merupakan ponsel pertama yang dibekali user interface (UI) terbaru yakni Emotion UI versi 1.6. Antar muka ini menyatukan homescreen dan app drawer sehingga Anda tidak akan menemukan tombol menu.

Setiap aplikasi yang baru diunduh atau ditambahkan akan langsung muncul di layar homescreen. Hal ini pula yang sudah lama ditemui pada sistem operasi iOS pada handset iPhone, iPod touch, dan iPad.

Sistem operasi Android 4.2.2 Jelly Bean seakan menegaskan kelas premium yang hendak dibidik Huawei. Sejumlah fitur menarik pun dapat bekerja dengan baik ditambah dengan dukungan prosesor quad-core.


Kamera dan Audio


Meski 'masih' menawarkan kamera utama dengan resolusi 8 megapiksel dan lensa kamera 5 megapiksel, namun hasilnya layak diperhitungkan. Saat diuji coba di luar ruangan dan dalam ruangan baik dalam kondisi cukup maupun minim cahaya, namun hasilnya cukup memuaskan.

Sedangkan kamera kedua menawarkan resolusi terendah VGA. Menu pendukung seperti auto focus, HDR (high definition range), smart shot, panorama, ISO, white balane, image adjustment, GPS geo tagging, object tracking, capture smile, touch to capture, dan foto editor.

Menariknya Huawei telah membekali kamera dengan fitur 'Beauty' yang memungkinkan Anda terlihat lebih cantik dari aslinya. Kehadiran fitur ini tentu menjadikan Anda tidak lagi memerlukan aplikasi pihak ketiga seperti Camera 360.

Untuk rekam video lensa utama mampu merekam video mencapai 1080p (stereo HD) dengan kecepatan 30fps dan 720p untuk merekam video dengan lensa kedua. Sayangnya Huawei tidak membekali dengan fitur edit vdeio, sehingga Anda bisa menggunakan aplikasi edit video yang tersedia di Google Play Store.

Untuk merasakan sensasi pemutar musik yang lebi baik, Ascend P6 dibekali teknologi Dolby Digital Sound. Kehadiran ftur ini menjadikan musik yang diputar terasa lebih jernih dan nyaman di telinga. Hanya saja Huawei tidak melengkapinya dengan equalier, namun fitur Doby dapat dinonatifkan jika tidak diinginkan. Pilihan playlist, shuffle, repeat, scan song, album, artist, dan playlist tetap tersedia.


Performa


Huawei Ascend P6 menggunakan chipset prosesor quad-core berkecepatan 1,5 GHz. Memori RAM diberikan dua pilihan yakni 2 GB dengan pilihan memori internal 8 GB dan 16 GB, namun yang diterima oleh tim Tekno Liputan6.com yakni varian 8 GB. Untuk ekspansi media penyimpanan, Huawei menyediakan slot microSD hingga 32 GB.

Hasil benchmark menggunakan aplikasi AnTuTu Benchmark menunjukkan skor akhir 10.871. Kinerja Ascend P6 selevel di atas Samsung Galaxy S2 yang menjadi flagship Samsung pada tahun 2011.

Ascend P6 ditenagai baterai Lithium Polymer berhapasitas 2.000 mAh yang mampu bertahan dalam modus 2G selama 416 jam dan waktu bicara hingga 28 jam serta modus 3G denganwaktu siaga hingga 315 jam dan waktu bicara hingga 14 jam. Layaknya ponsel Android lain, baterai Ascend P6 tergolong boros dan mudah panas terlebih jika jaringan 3G dibiarkan selalu aktif.


Kesimpulan


Untuk sebuah ponsel seharga Rp 4 juta, Huawei Ascend P6 mampu menawarkan fitur dan tampilan desain layaknya ponsel premium besutan kompetitor. Terlebih performa layar yang mampu digunakan saat sedang mengenakan sarung tangan dan kualitas hasil foto yang mumpuni.

Sayangnya, baterai ponsel mudah panas terlebih jika Anda menggunakannya untuk multitasking. Penggunaan prosesor quad-core disinyalir menjadi salah satu penyebab baterai yang mudah habis.

Kelebihan
- Desain premium
- Hasil foto bagus
- Kualitas suara baik

Kekurangan
- Baterai mudah panas



POPULER

Berita Terkini Selengkapnya