Perempuan Muda Mulai Banyak yang Angkat Ovarium

Para wanita yang positif dengan gen BRCA1 yang berisiko kanker payudara dan ovarium sebaiknya mengangkat indung telurnya sebelum berusia 35

oleh Melly Febrida diperbarui 26 Feb 2014, 17:45 WIB
(Liputan6.com/ilustrasi)

Liputan6.com, New York Penelitian yang dilakukan dokter di University of Toronto di Kanada cukup mengejutkan. Para wanita yang positif dengan gen BRCA1 yang berisiko kanker payudara dan ovarium sebaiknya mengangkat indung telurnya sebelum berusia 35 tahun.Penelitian tersebut diterbitkan di Journal of Clinical Oncology. Sebanyak 5.800 wanita yang mengalami mutasi BRCA ikut dalam penelitian. Mutasi ini adalah genetik yang sering tak terdeteksi hingga ditemukan benjolan atau tumor.Para wanita yang masuk dalam kelompok tersebut dan memilih mengangkat indung telurnya sebanyak 80 persen mengurangi risiko kanker, dan meningkatkan kelangsungan hidup hingga 77 persen.Selebriti seperti Angelina Jolie dan Sharon Osbourne sadar tentang bahaya gen BRCA. Mereka memilih melakukan mastektomi demi pencegahan. Dan kesadaran itu melakukan banyak hal, kelangsungan hidup untuk kanker payudara meningkat 93 persen jika diobati dini.Namun, prospek untuk kanker ovarium jauh lebih suram dan sering disebut silent killer. Jika lebih cepat ketahuan, kelangsungan hidup setara dengan kanker payudara.  Sebagian besar kanker ovarium tak terdeteksi sehingga jenis kanker ini paling mematikan pada perempuan seperti dikutip Cosmopolitan, Rabu (26/2/2014). The American Cancer Society memperkirakan bahwa pada tahun 2014, sekitar 21.980 kasus baru kanker ovarium akan didiagnosis dan 14.270 wanita akan meninggal di Amerika Serikat.Penelitian ini menunjukkan bahwa intervensi medis mungkin satu-satunya cara memperbaikinya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya