UMN Fasilitasi Program BIPA melalui Seni Tradisional Indonesia

Dalam kesehariannya, bahasa digunakan sebagai alat komunikasi yang paling efektif dalam proses penyampaian dan penerimaan informasi.

oleh Karmin Winarta diperbarui 26 Feb 2014, 15:18 WIB
Dalam kesehariannya, bahasa digunakan sebagai alat komunikasi yang paling efektif dalam proses penyampaian dan penerimaan informasi.

Liputan6.com, Jakarta Bahasa merupakan ciri budaya yang unik bagi suatu bangsa. Dalam kesehariannya, bahasa digunakan sebagai alat komunikasi yang paling efektif dalam proses penyampaian dan penerimaan informasi. Bahasa sendiri berfungsi sebagai sarana komunikasi serta sebagai sarana integrasi dan adaptasi. Melalui bahasa, kita dapat mengetahui identitas seseorang secara langsung. Dalam perjalanannya, kini bahasa dapat dipelajari – sehingga semua orang dapat memahami bahasa di luar dari bahasa ibunya (mother language).


Bahasa Indonesia telah diresmikan sebagai bahasa nasional saat Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928. Seiring perjalanannya, bahasa Indonesia telah melewati beberapa masa, antara lain: Ejaan van Ophuijsen, Ejaan Republik, Ejaan Melayu – Indonesia, dan Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD). Meskipun termasuk salah satu bahasa yang cukup rumit dipelajari, bahasa Indonesia memiliki keunikan tersendiri dan telah banyak diminati oleh berbagai kalangan di seluruh dunia.


Dalam era perkembangan ekonomi di Indonesia saat ini, banyak Warga Negara Asing (WNA) yang datang untuk bekerja dan atau belajar di Indonesia. Mereka tertarik untuk mengenal dan mendalami budaya Indonesia, khususnya belajar bahasa Indonesia. Kebutuhan akan pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) setiap harinya semakin meningkat, namun belum tersedia wadah, standar kurikulum dan variasi metodologi pengajaran BIPA. Untuk itu, Universitas Multimedia Nusantara (UMN) merancang kegiatan ke-BIPA-an, seperti penyediaan sarana belajar, kurikulum, materi ajar, media ajar, dan penyediaan guru BIPA yang bersertifikasi.


Menurut Tria Febrita selaku Head of Continuous Learning Department UMN, ” program BIPA ini dirancang untuk melatih siswa agar dapat berkomunikasi aktif baik secara lisan maupun tulisan dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar. UMN menawarkan tiga tingkatan pembelajaran dengan proses belajar masing-masing selama 3 bulan”

”Selain program belajar di kelas, siswa juga diajak mengikuti kegiatan kelas luar seperti mengikuti pelatihan tari daerah, mengunjungi pusat kebudayaan Indonesia di Jakarta, seperti Sanggar Jawa Jawi Java, TMII, Monas, dan Kota Tua,” lanjut Tria Febrita.

“Melalui kegiatan kebudayaan semacam ini, kami berharap para WNA yang sedang belajar BIPA di UMN dapat segera memahami bahasa dan kebudayaan Indonesia dengan baik. Termasuk belajar seni, yaitu seni membatik dan musik tradisional yang merupakan pengalaman menarik dan akan terus diingat bahkan setelah mereka kembali ke negara mereka masing-masing,” tutur Niknik M. Kuntarto selaku Koordinator BIPA UMN di tengah-tengah kegiatan membatik di Sanggar Jawa Jawi Java, Jakarta Selatan.

Hari ini, peserta BIPA UMN diikutsertakan dalam kegiatan membatik dan bermain alat musik tradisional Indonesia di Sanggar Jawa-Jawi Java. Kegiatan ini diikuti oleh 10 WNA yang mengikuti program BIPA UMN Level Madya, 10 mahasiswa Tokyo Denki University (TDU) - Jepang, 3 mahasiswa Youngsan University – Korea, dan 17 mahasiswa Silla University – Korea. Niknik M. Kuntarto menjelaskan bahwa setelah mengikuti kegiatan ini, para peserta BIPA akan mempresentasikan pengalaman mereka di depan kelas dengan menggunakan bahasa Indonesia. Dengan demikian, selain mengenal bahasa Indonesia, mereka juga diharapkan mengenal budaya Indonesia. (kw)

Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.

Mulai Kamis, 20 Februari 2014 sampai dengan 6 Maret 2014, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan "Pekerjaan Impian". Ada merchandise eksklusif dari Liputan6.com bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya