Liputan6.com, Jakarta Rencana pemerintah untuk menaikan tarif tenaga listrik (TTL) yang diperuntukkan bagi kebutuhan industri hingga saat ini masih ditentang oleh pengusaha. Kenaikan ini dinilai akan memberatkan kinerja industri dan membuat produk industri dalam negeri sulit bersaing.
"Pasti mati perusahaan-perusahaan itu, industri tidak berani (beroperasi) sini lagi, nanti malah lari dari sini," ujar Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sofjan Wanandi di Jakarta, Rabu (26/2/2014).
Dia mengatakan, pemerintah seharusnya tidak menganggu subsidi yang diberikan untuk industri yang sifatnya produktif. Pemerintah justru seharusnya mengurangi subsidi listrik bagi rumah tangga terutama bagi kelas menengah ke atas karena sifatnya yang konsumtif.
"Ini jangan diganggu industrinya. Subsidi listrik yang bermasalah bukan industrinya tapi rumah tangga. Ini industri malah pinalti sedang rumah tangga disubsidi. Pemerintahnya sendiri tidak jelas," lanjutnya.
Menurut Sofjan, pengusaha juga telah seringkali menyampaikan keberatannya kepada Menteri Perindustrian MS Hidayat. Bahkan Sofjan meminta Hidayat untuk langsung berdiskusi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono soal kenaikan tarif ini.
"Jadi Pak Hidayat yang akan mengkoordinasikan semua protes-protes itu supaya kenaikan ini bertahap dan jangka waktunya panjang. Harus langsung ke Presiden, kalau berdiskusi dengan Chatib (Menteri Keuangan) saya rasa akan sulit," tandasnya.
Seperti diketahui, pemerintah berencana untuk menghapus subsidi listrik golongan I3 (untuk perusahaan go public) berdayadaya diatas 200 kilo volt ampere (kVa) dengan besaran kenaikan 38,9% dan golongan I-4 berdaya 30 ribu kVa dengan kenaikan 64,7%.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengatakan, kenaikan ini rencananya akan dilakukan setelah Pemilihan Umum (Pemilu) pada 1 Mei 2014. Padahal sebelumnya, kenaikan ini akan dilakukan pada Januari lalu. (Dny/Ahm)
Tarif Listrik Industri Naik, Pengusaha Minta Keringanan ke SBY
Pengusaha masih keberatan dengan kenaikan tarif tenaga listrik bagi industri karena dapat mengancam pertumbuhan kinerja perusahaan.
Diperbarui 26 Feb 2014, 18:47 WIBAdvertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Profil Rodrigo Duterte, Eks Presiden Filipina Ditangkap di Manila
Pesangon dan THR Korban PHK Sritex Belum Cair
Aktor Senior Subarkah Hadisarjana Meninggal Dunia di Usia 66 Tahun
Istana Jelaskan Alasan Prabowo Antar Langsung Kepulangan Sekjen Partai Komunis Vietnam
Sinopsis Season 2 dan Boboiboy Galaxy di Vidio: Fang Bergabung, Petualangan Semakin Seru!
Turki Blokir Partisipasi Israel dalam Latihan Militer NATO
Niat Zakat Fitrah untuk Anak, Ini Bacaan Lengkapnya
Citi Indonesia Punya Head of Corporate Bank Baru, Ini Sosoknya
VIDEO: Hari Ke-6 Pembongkaran Hibisc Fantasy Park, Belasan Bangunan Sudah Dirobohkan
1.000 Hyptec HT Tiba di Indonesia, Segera Dikirim ke Garasi Konsumen
Tom Lembong Ungkap Kejanggalan Kasus Korupsi Importasi Gula: Pilih-Pilih Mentersangkakan Orang
VIDEO: Pemerintah Filipina Menangkap Eks Presiden Rodrigo Duterte di Bandara Manila