Keluh-kesah dan Harapan Nelayan di Perbatasan Timur Indonesia

Warga kabupaten Merauke, Papua sebagian besar hidup sebagai Nelayan. Namun permasalahan keamanan di laut perbatasan membuat mereka khawatir.

oleh Liputan6 diperbarui 27 Feb 2014, 09:58 WIB
Harapan Nelayan

Liputan6.com, Merauke - Kalau anda datang ke Kabupaten Merauke, Propinsi Papua, cobalah mampir ke perkampungan nelayan Lampu Satu. Kampung ini terletak di Kelurahan Samkai berjarak sekitar 3 kilometer dari pusat Kota Meruake. Selain dikenal sebagai perkampungan nelayan, warga Merauke pun menjadikan kawasan Lampu Satu ini sebagai obyek wisata laut karena keindahan pantainya.

Seperti ditayangkan Liputan 6 SCTV dalam program Indonesia Baru, Rabu (26/2/2014), sejumlah tempat peristirahatan bagi pengunjung pantai ini juga tersedia walaupun jumlahnya terbatas.

Warga nelayan yang sudah berpuluh-puluh tahun mencari nafkah di wilayah ini kini dihinggapi rasa khawatir karena faktor keamanan. Saat mengarungi lautan tak sedikit nelayan Indonesia harus berurusan dengan pihak keamanan 2 negara tetangga, yakni Papua New Guinea dan Australia. Tak sedikit pula mereka ditangkap karena dianggap masuk ke wilayah negara lain.

Jika berlayar mengarah ke jalur kiri, maka nelayan ini akan berhadapan dengan batas laut PNG. Dan jika melaut ke arah kanan mereka juga akan berhadapan dengan batas laut Australia.  

Ketidaktahun batas-batas perairan antar negara inilah yang menyebabkan banyak nelayan Indonesia ditangkap oleh keamanan laut negara tetangga. Sosialisasi tentang batas wilayah perairan tentu sangat diharapkan oleh nelayan di Merauke agar mereka lebih tenang dan aman dalam berlayar. (Raden Trimutia Hatta)

Baca juga:

[VIDEO] Harapan Warga Perbatasan Timur RI untuk Indonesia Baru

[VIDEO] Polisi Merauke Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Pos Jaga

16 Ribu Paket Surat Pileg Tiba di Jayapura

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya