Liputan6.com, Jakarta PT Vale Indonesia Tbk (INCO) membukukan laba tahun berjalan merosot menjadi US$ 38,65 juta pada 2013. Laba perseroan turun signifikan sebesar 42,88% dari pencapaian tahun 2012 sebesar US$ 67,49 juta.
Pendapatan perseroan turun tipis 4,72% menjadi US$ 921,63 juta pada 2013. Bila dibandingkan pencapaian tahun 2012 sebesar US$ 967,32 juta.
Advertisement
Perseroan berhasik menurunkan beban pokok pendapatan menjadi US$ 781,74 juta pada 2013 dari tahun 2012 sebesar US$ 800,62 juta. Laba kotor pun turun menjadi US$ 139,89 juta pada 2013.
Selain itu penurunan kinerja perseroan juga karena harga realisasi rata-rata per metrik ton turun menjadi AS$ 11.939 pada 2013 dari periode tahun 2012 sebesar AS$ 13.552. Produksi perseroan naik 7% menjadi 75.802 metrik ton nikel dalam matte pada 2013 dari tahun sebelumnya 70.717 metrik ton.
"Produksi ini lebih tinggi seiring realisasi peningkatan kapasitas peleburan saat ini dan juga optimalisasi proses produksi," ujar Chief Financial Officer PT Vale Indonesia Tbk, Febriany Eddy, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (26/2/2014).
Total liabilitas perseroan turun menjadi US$ 566,85 juta pada 31 Desember 2013 dari posisi tahun 2012 sebesar US$ 611,64 juta. Ekuitas perseroan turun menjadi US$ 1,71 miliar pada 31 Desember 2013.
Target 2014
Perseroan merencanakan produksi nikel dalam mattenya naik 5% atau sekitar 79.600 metric ton pada 2014. Febriany mengatakan, pihaknya akan tetap melanjutkan pelaksanaan inisiatif penghematan biaya dan fokus pada keberlanjutannya dalam jangka panjang. (Ahm)