Kisah Jokowi Kecil, Hidup Pas-pasan dan Belajar Lebih Lama

Belajar dari kisah masa kecilnya, Jokowi mengajak para siswa untuk lebih giat lagi belajar untuk meraih prestasi setinggi-tingginya.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 26 Feb 2014, 19:36 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengunjungi Sekolah Pendidikan Pluit yang berada di bawah Yayasan Al Mukhlisin di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara. Kedatangan Jokowi untuk mengecek pendistribusian Kartu Jakarta Pintar (KJP) di sekolah tersebut.

Pantauan Liputan6.com, dalam kesempatan itu, selain mengecek jumlah siswa yang telah menerima kartu Jakarta Pintar, Jokowi bertatap muka dengan para siswa di sebuah ruang kelas. Ia pun memberi motivasi kepada puluhan siswa tersebut.

"Kalau pulang sekolah, di rumah belajarnya jam berapa sampai jam berapa?" tanya Jokowi, Rabu (26/2/2014).

"Belajar dari jam 7 malam sampai jam 9 malam Pak," ucap beberapa orang siswa.

Mendengar jawaban para siswa, Jokowi kemudian menceritakan kisahnya saat masih duduk di bangku sekolah. Ia menuturkan waktu masa kecilnya, mantan walikota Solo ini mengaku tak seperti siswa lain yang berkecukupan dan mampu mengikuti kegiatan les di luar sekolah. Sebagai anak seorang tukang kayu, Jokowi hidup serba pas-pasan.

"Saya itu dulu tinggal di bantaran kali. Ndak kayak yang lain-lain, bisa ikut les macem-macem. Karena sadar saya nggak bisa seperti mereka, akhirnya saya belajar lebih daripada mereka. Kalau temen-teman saya belajar dari jam 7 sampai 9 malam, maka saya belajar dari jam 7 sampai jam 11 malam," kisah Jokowi.

Belajar dari kisah masa kecilnya, Jokowi mengajak para siswa untuk lebih giat lagi belajar untuk meraih prestasi setinggi-tingginya. Terlebih saat ini para pelajar telah dimudahkan dengan adanya fasilitas Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang disediakan Pemprov DKI Jakarta.

"Dengan kartu ini, kalian bisa membeli apa saja yang menjadi kebutuhan sekolah. Untuk beli sepatu, tas, buku, dan yang berkaitan dengan keperluan sekolah," jelas Jokowi.

Setelah memberi sedikit motivasi, Jokowi kemudian memanggil beberapa siswa yang telah mendapatkan KJP. Dia lalu menanyakan kepada siswa tersebut untuk apa saja uang yang berasal dari KJP itu digunakan.

"Kamu sini maju, uangnya untuk apa saja? Untuk beli tas, beli baju, beli sepatu, terus beli buku, apa lagi? beli handphone bukan?" tanya Jokowi.

"Ya nggaklah, Pak. Masa beli handphone? Untuk beli semua kebutuhan sekolah, ya sepatu, tas, seragam," jawab Farhan, siswa kelas VIII sekolah tersebut.

"Itu baru bener. KJP itu untuk beli keperluan sekolah. Bukan untuk beli TV. Beli handphone. Beli motor. Beli pulsa. Nanti saya cek. Kalau misalnya ketahuan, saya cabut nanti KJP-nya," tegas Jokowi.

Akhir kunjungannya, Jokowi berpesan agar para siswa belajar bersungguh-sungguh dan mematuhi segala aturan yang telah dibuat oleh sekolah. "Semoga semua pinter-pinter, lulus semua. Jangan lupa beribadah, patuh pada guru dan orangtua," pesan Jokowi. YUS

Baca juga:

Pungli KJP, Ahok: Alasannya `Susu Tante` Jadi Terpopuler

Kadisdik DKI: Pelaku Pungli di SMK 58 Pekerja Honorer, Bukan PNS

Ahok: Pegawai SMK Pungli KJS Harus Dipecat

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya