Liputan6.com, Kupang Rasa kepedulian sosial terhadap orang-orang yang membutuhkan perlu ditingkatkan. Itulah yang dilakukan Tim Ekspedisi Kemanusiaan Kelompok Marjinal (EKKM) 2014 Kementerian Sosial RI. Setelah melakukan ekspedisi lintas Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali dan Nusa Tenggara Barat, kini tiba gilirannya Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Kami ingin meningkatkan rasa kepedulian masyarakat untuk saling bahu-membahu meningkatkan kesehatan dan kepedulian sosial terhadap kelompok marjinal seperti rakyat tidak mampu, lansia, dan anak-anak jalanan atau pinggiran," kata Ketua Ekspedisi sekaligus Direktur Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Orang dengan Kecacatan, Nahar, SH, M.SI.
Advertisement
Beberapa daerah seperti Aceh, Medan, Riau, Padang Payakumbuh, Bengkulu, Jambi, Palembang, Lampung, Banten, Indramayu, Cirebon, Pati, Gunung Kidul Yogyakarta, Bali dan Sumbawa telah lebih dulu ditelusuri tim EKKM sejak Januari 2014.
Lingkup kegiatan ekspedisi ini antara lain bedah kampung untuk menciptakan rumah layak huni, perhatian kepada lansia, bakti sosial dan lain-lainnya.
Dalam pengakhiran ekspedisi ini Menteri Sosial, Dr. Salim Segaf AL Jufri. MA disambut pihak Kupang dengan pengalungan rangkaian bunga di ruang VIP Bandara Eltari, Kupang, NTT. Acara kemudian dilanjutkan dengan iring-iringan mobil Tim EKKM diikuti puluhan mobil lain dari Pemrov daerah setempat beserta jajarannya dan Gubernur NTT, Frans leburaya.
Iring-iringan tersebut menuju lokasi sasaran tim ekapedisi yakni di Kelurahan lasiana kecamatan Kelapa 5 Kota Kupang.
"Saya sangat berterima kasih tim ekspedisi memilih daerah kami. Kami bahagia dan berbangga hati menerima kedatangan mereka sehingga ada peningkatan kesehatan dan kehidupan yang lebih baik lagi," kata Gubernur Nusa Tenggara Timur, Frans Leburaya.
Salim Segaf mengatakan bangga dengan tim ekspedisi dan pihak yang mendukung seperti masyarakat, LSM dan lain-lainnya.
"Dalam satu bulan ini tim ekspedisi berhasil meningkatkan kepedulian dan ini membuktikan kejasama dan saling bergandeng tangan semua pihak membuat bangsa dan kehidupan yang lebih baik lagi," kata Mensos.
Nasar berharap ekspedisi ini akan terus berjalan di tahun-tahun berikutnya. "Untuk ekspedisi ini kami bisa dibilang puas karena berjalan dengan baik, kesulitannya mungkin di pendataan. Kami datang ke pelosok masih meraba-raba untuk mencari lokasi dan ini buktinya kami cukup berhasil mencapai 16 provinsi dan semoga tahun depan terus berjalan," kata Nahar.
Senyuman Ribuan Warga
Perjalanan tim EKKM yang dimulai sejak 25 Januari 2014. Setelah lebih dari satu bulan lamanya, ekspedisi tersebut telah berhasil membuat ribuan warga tersenyum."Hampir lebih dari satu bulan tim ekspedisi menelusuri pelosok negeri untuk membuat ribuan masyarakat, terutama kaum marjinal tersenyum. Saya bangga hal ini membuktikan tingkat kepedulian dan kesetiakawanan antar masyarakat masih terbilang cukup tinggi," kata Menteri Sosial, Dr. Salim Segaf AL Jufri. MA, ditulis Kamis (27/2/2014).
Menurut Nahar selaku Ketua Ekspedisi, perjalanan ini bertujuan membantu meningkatkan pelayanan terhadap maayarakat terutama kaum marjinal seperti lansia, anak-anak pinggiran, orang dengan kecacatan, mantan narapidana dan lainnya.
"Mungkin awalnya program kemanusiaan ini hanya terbatas sekian orang yang melayani masyarakat. Namun dengan ekspedisi 16 provinsi ini memperbanyak lagi masyarakat yang saling peduli sesama, kami mengajak seluruh masyarakat dan pemerintah untuk saling bahu membahu meningkatkan kesejahteraan bangsa," kata Nahar.
Menurut Nahar ekspedisi selama satu bulan lebih ini telah merangkul 9.300 orang. "Sampai detik ini sudah 9.300 orang yang mendapatkan pelayanan bantuan dan ini di luar target. Pelayanan ini mencakup bakti sosial, bantuan rehabilitasi rumah, lingkungan, kelompok usaha, memenuhi kebutuhan lansia dan masih banyak lagi," kata Nahar.
Frans Leburaya sebagai Gubernur Nusa Tenggara Timur merasa senang dan bangga dengan dipilihnya NTT sebagai akhir perjalanan ekspedis kemanusaan ini. "Masyarakat sudah pasti merespin positif. Lebih dari 219 milyar diberikan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sini. Kami bangga masih banyak pihak yang peduli dan cinta kepada masyarakat seperti kami," kata Frans.
Semua pihak berharap berakhirnya ekspedisi kemanusiaan ini bukan tanda berakhirnya juga tingkat kepedulian banyak pihak.
"Kami berharap ekspedisi ini terua berjalan membantu mensejahterakan masyarakat di seluruh pelosok Indonesia. Siapapun nanti yang menjabat di kabinet baru diharapkan masih meneruskan perjalanan ekspedisi kemanusiaan ini," kata Mensos.
(Mia/Mel)
Advertisement