Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui, jika selama ini dirinya hanya 'gertak sambel'. Ia tidak benar-benar ingin memenjarakan warga yang menyalahgunakan aset negara, maupun PNS yang 'bermain'.
Namun, karena gertakannya tersebut tak pernah digubris, maka mau tidak mau penindakan hukum akhirnya dilaksanakan.
"Jadi niatnya Pemprov itu memang 'gertak sambel'. Kita sebenarnya tidak ingin ada satu pun warga yang dipidana. Saya cuma mau 'gertak sambel'. Supaya kalian takut. Tapi kalau kalian tidak mau digertak, ya sudah proses pidana," tegas pria yang akrab disapa Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (27/2/2014).
Penyelewengan aset Pemprov DKI yang baru-baru ini ditemukan, lanjut Ahok, adalah ratusan unit rumah susun yang disewakan kepada pihak ketiga. Padahal rusun DKI diperuntukkan bagi warga tidak mampu. Bahkan diduga oknum PNS juga ikut terlibat.
Karena itu, Ahok kembali melontarkan gertaka, baik kepada warga maupun PNS yang ikut dalam praktik sewa-menyewa rusun. Sebab, ancamannya selama ini seakan tak mempan membuat mereka takut untuk melakukan 'permainan'.
"Saya sih nggak mau ada PNS yang dipecat. Cuma sepertinya tahun ini musti ada yang dipecat biar orang takut. Kalau nggak, nggak ada yang takut. Saya kan 'gertak sambel' aja, supaya takut. Ternyata nggak ada yang takut, ya udah pecat saja," pungkas Ahok. (Yus Ariyanto)
Baca juga:
Advertisement
Rusun Tak Tampung Warga Kampung Pulo, Pemprov DKI Dicap Tak Siap
Berantas Penyewaan Rusun dan Aset, Pemprov DKI Gandeng Polda Metro