Liputan6.com, Tokyo CEO MtGox, salah satu situs jual beli bitcoin terbesar, Mark Karpeles mencoba meredakan berbagai spekulasi yang menghantam perusahaannya.
Dia pun mengaku telah menginstrusikan para pegawai untuk tidak memberikan informasi apapun terkait penutupan perusahaan.
Seperti dikutip dari CNBC, Kamis (27/2/2014), situs MtGox sudah tidak bisa diakses sejak Senin malam waktu setempat. Saat ini, Karpeles mengatakan dirinya berada di Jepang dan masih bekerja keras mengatasi berbagai masalah teknis yang menyerang perusahaannya.
Dia juga mengaku menerima dukungan dari sejumlah pihak untuk menemukan solusi atas kendala teknis yang dialami situs tersebut.
"Saya ingin memastikan semua orang tahu, saya masih berada di Jepang. Saya juga ingin meminta masyarakat untuk berhennti bertanya pada para pegawai kami. Mereka telah menerima instruksi untuk tidak memberikan tanggapan atau informasi apapun pada publik," papar dia.
MtGox yang tercatat sebagai salah satu pasar bitcoin terbesar di dunia ini juga mengkonfirmasi penutupan situsnya hanya berjalan sementara waktu.
Advertisement
Sementara Karpeles menyatakan, langkah ini sekaligus menjadi titik balik MtGox di tengah tingginya kekhawatiran akan masa depan bitcoin.
Lewat situsnya, selama ini masyarakat dapat membeli atau menjual bitcoin dengan mata uang apapun. Namun sejak awal Februari, masyarakat tidak lagi bisa menarik bitcoin dan menukarnya dengan dolar.
Dalam pernyataan resmi dalam situsnya, pengelola perusahaan mengatakan, perusahannya mengalami serangan yang cukup kritis. Guna menjamin keamanan pengguna, perusahaan mengambil keputusan untuk menutup akses situsnya sementara.
MtGox akan memngumumkan situasi terbaru perusahaan melalui situsnya. Sementara itu, salah seorang investor bernama Marc Andreessen mengatakan, penutupan MtGox sama sekali tidak menjadi ajal bagi bitcoin. (Sis/Nrm)