Komnas Anak : Kekerasan di Panti Asuhan Bisa Jadi Lebih Banyak

Pemerintah diminta mengecek kembali banyak panti asuhan yang ada di Indonesia apakah sudah menjalankan standar layanan yang ada.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 28 Feb 2014, 16:04 WIB

Liputan6.com, Jakarta Kekerasan yang dialami anak panti asuhan bukan baru kali ini terjadi. Jauh sebelum kasus kekerasan terhadap anak di panti asuhan mencuat seperti yang dilakukan Panti Asuhan Samuel, sudah banyak panti asuhan yang dilaporkan ke polisi dengan kasus serupa. Komisi Nasional Anak (Komnas Anak) menyebut ini terjadi karena ada dasar yang salah dari penerapan panti asuhan tersebut.

Menurut Ketua Komnas Anak Aris Merdeka Sirait, panti-panti yang ada di Indonesia, banyak yang didasari agama, prosesi agama, dan atas dasar kemanusiaan. Karena hal ini, membuat pihak panti seenaknya memberikan peraturan keras terhadap anak-anak.

"Kebanyakan panti merawat anak sejak kecil. Jangan mentang-mentang memberikan perawatan sejak dini, menganggap anak itu seakan-akan anaknya sendiri dan seenaknya dipukul," kata Aris kepada Health Liputan6.com di Kantor Komisi Anak Nasional, Pasar Rebo, Jakarta, ditulis Jumat (28/2/2014).

Lebih lanjut, Aris mengatakan, dengan dasar-dasar penerapan seperti ini, pemerintah setempat dan pihak terkait seharusnya melakukan pengawasan hukum yang ketat.

"Selain itu, jadikan momentum ini untuk panti-panti membenahi diri dan memenuhi standarisasi yang sudah diterapkan. Tak hanya itu, pemerintah juga harus mengecek panti-panti yang ada di Indonesia. Yang ketahuan mungkin satu, sisanya, tak ada yang tahu," kata Aris menerangkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya