Kasus Bus Karatan, Ahok: Saya Mau Oknumnya Ditangkap

Ahok berharap, jika ada oknum yang terbukti melakukan penyelewengan pengadaan bus, segera ditindak KPK, kejaksaan atau kepolisian.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 28 Feb 2014, 10:11 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Masalah pengadaan bus Transjakarta dan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) kini tinggal menunggu hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Sebab, dari laporan Inspektorat Provinsi (Inprov) terdapat kesalahan prosedur dalam proses tender.

Bahkan, kasus itu telah dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) oleh warga yang tergabung dalam Forum Warga Kota (Fakta). Terkait hal itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berharap keterlibatan BPK, Kejaksaan, hingga KPK untuk menindak tegas pihak-pihak yang diduga terlibat. Apalagi jika memang terbukti ada kecurangan pengadaan 656 bus itu.

"Saya maunya dia (oknum) ditangkap polisi, KPK, tangkap kejaksaan. Yah, misalnya ada," ujar pria yang akrab disapa Ahok itu di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (28/2/2014).

Namun, kata Ahok, hal yang sangat diharapkan saat ini adalah hasil audit dari BPK. Sebab, hingga kini masalah pengadaan bus yang belakangan ditemukan beberapa bus rusak dan berkarat tersebut masih sebatas dugaan.

"Tunggu BPK aja. Sama KPK, KPK udah dilaporin sama Dewan Transportasi Kota. KPK juga akan tangani sendiri kalau tangkapan (dana) gede," tandanya.

Beberapa waktu lalu, sebanyak 10 unit BKTB dan 5 unit bus Transjakarta yang baru dibeli ditemukan mengalami kerusakan dan karatan. Kepala Dinas Perhubungan yang kala itu diemban Udar Pristono beralasan, mesin karatan disebabkan karena terkena uap air laut ketika pengiriman dari China ke Jakarta. (Ismoko Widjaya)

Baca juga:

Ahok Gertak Operator Transjakarta

Operator Bus Transjakarta Akan Ditunjuk Langsung

Bus Rusak dan Karatan, Ahok: Pemenang Tender Nggak Pernah Urus Bus!

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya