Liputan6.com, Jakarta Ketatnya persaingan layanan pesan instan mengharuskan setiap penyedia layanan harus terus berinovasi untuk menghadirkan fitur-fitur baru. Selain layanan chatting, fitur stiker dan game pun dihadirkan untuk menjaga loyalitas pengguna.
Meski layanan dan fitur dapat diunduh gratis, bukan berarti tidak ada cara untuk memonetisasi bisnis. Menurut WeChat, salah satu penyedia layanan pesan instan, menjaga loyalitas pelanggan adalah cara ampuh untuk memulai monetisasi bisnis. Namun WeChat belum merealisasikannya.
"Hingga kini kami belum merealisasikan rencana monetisasi bisnis di Indonesia, namun ke depannya akan ada sejumlah fitur berbayar untuk mendatangkan pendapatan," ungkap Bagus Biantoro, Chief Operating Officer MNC Tencent di Restoran Eatology, Jakarta.
Rencananya perusahaan asal China ini akan memulai monetisasi bisnis di Tanah Air pada akhir tahun 2014. Pertimbangan utamanya adalah karena WeChat belum mau kenyamanan pengguna terganggu dengan keberadaan layanan berbayar.
"Ada beberapa layanan premium seperti official account yang bisa mulai dimonetisasi tahun depan, sementara untuk saat ini ada beberapa lisensi stiker yang sudah mulai dijual untuk pengguna WeChat," papar Bagus.
Untuk menghadirkan pengalaman chatting yang berbeda, WeChat baru-baru ini mengintegrasikan layanannya dengan situs sosial media profesional LinkedIn. Dalam update teranyar, WeChat juga memperkenalkan fitur berbagi lokasi dan antar muka baru bagi pengguna Android.
Baca juga:
Dalam 1 Menit, WeChat Terima 10 Juta Pesan Saat Imlek
Asyik, Pengguna LinkedIn Kini Bisa Terhubung Dengan WeChat
Kembangkan Konten Lokal, WeChat Akan Dirikan Server di Indonesia?
Iran Larang Pria & Wanita Yang Bukan Muhrim Chatting
Energi & Tambang