Liputan6.com, Yogyakarta Maestro tari Indonesia Didik Nini Thowok sedang menyiapkan dokumentasi khusus tentang tari Bali Ala Kethoprak. Menurut Didik dokumentasi ini sangat penting bagi sejarah tari Indonesia.
Saat itu tari Bali ala kethoprak ini sempat digemari di awal-awal dia belajar tari. Namun saat ini kesenian tari tersebut sangat susah ditemui. Karena itulah Didik ingin mendokumentasikan karya seni ini.
"Tari Bali ala kethoprak ini pernah booming di tahun 60-70an tapi sekarang sudah jarang. Saya sekarang sedang buat dokumentasinya. Itu kan punya ikatan historis dengan saya," kata Didik saat ditemui di kantornya di Jalan Godean, Yogyakarta, Jumat (28/2/2014).
Advertisement
"Saya sudah ketemu ahli-ahlinya di sini. Yu Beruk, Anjar (putra almarhum pelawak Darsono) saya sudah interview. Saya sudah wawancara itu yang akan saya pentaskan karena itu sejarah soalnya, banyak orang yang nggak ngerti," sambung Didik.
Didik menceritakan dirinya pertama kali belajar tari Bali ala kethoprak ini dari seorang tukang cukur. Karena tari ini dirinya mulai dikenal dan banyak mendapat job di daerah asalnya. Untuk bahan dokumentasi tari Bali ala kethoprak ini dirinya sudah mendapat bahan.
"Saya sudah punya bahan interview geraknya unik sekali. Guru saya namanya Giyanto tukang cukur yang mengajari tari Legong Bali. Waktu itu sempat dapat order kemana-mana. Bahkan semua orang mengetahui jika tari yang dipentaskan tari Bali ala kethoprak pasti Chun An (panggilan kecilnya). Sering keliling di kelurahan kecamatan dan membuat tenar," ungkap Didik.
Didik menargetkan tahun ini proses pendokumentasian tari Bali ala kethoprak ini dapat selesai pada tahun ini. Namun, ia terkendala dalam pembiayaan karena menggunakan biaya pribadi sehingga membuat proses tidak begitu maksimal. Ia berharap jika ada pihak yang peduli untuk melakukan dokumentasi tari ini.
"Ya pakai duit sendiri. Makanya kalau ada pihak atau sponsor yang ingin membantu dapat bekerjasama. Karena tari ini merupakan sejarah sendiri khususnya dunia tari," kata Didik.
Selain upaya dokumentasi seni tari Bali ala kethoprak ini pihaknya juga sedang berupaya dokumentasi hasil pentasnya selama tahun 2000 lalu. Menurutnya ada 200 kaset video mini dv yang tersimpan dikantornya. Upaya ini dilakukan bersama salah satu PH di Jakarta.
"Ada 200 kaset yang akan di dokumentasi ulang dengan PH", kata Didik yang juga akan berencana membuat Museum Tari di Temanggung. (fei)