[VIDEO] Kabut Asap Selimuti Kota Padang, Penerbangan Terganggu

Kabut asap yang menyelimuti Kota Padang membuat jadwal sejumlah penerbangan di Bandara Internasional Minangkabau jadi berantakan.

oleh Tim Liputan 6 SCTV diperbarui 01 Mar 2014, 02:44 WIB
Kabut asap yang menyelimuti Kota Padang membuat jadwal sejumlah penerbangan di Bandara Internasional Minangkabau jadi berantakan.

Liputan6.com, Padang - Aktivitas penerbangan menjadi terganggu akibat ulah warga membakar lahan dan hutan mungkin hanya terjadi di Indonesia. Kabut asap yang menyelimuti Kota Padang dan kota lainnya di Sumatera Barat membuat jadwal sejumlah penerbangan di Bandara Internasional Minangkabau jadi berantakan.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Jumat (28/2/2014), ketebalan kabut asap yang berasal dari pembakaran lahan di Provinsi Riau menyebabkan jarak padang menjadi pendek. Jarak pandang pada Jumat pagi hanya 800 meter.

Salah satu pesawat asal Malaysia batal mendarat karena kondisi udara yang buruk. Demikian pula dengan calon penumpang yang sudah datang ke bandara sejak pagi, harus kecewa karena sudah berkali-kali gagal berangkat.

Sama dengan Kota Padang, demikian pula dengan Kota Bukittinggi di Sumbar yang diselimuti kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan di Riau. Bahkan, pekan ini kondisinya makin mengkhawatirkan.

Pemerintah Kota Bukittinggi mengimbau warga untuk mengurangi kegiatan di luar rumah karena kabut asap sudah mulai mengancam kesehatan. Menurut dinas kesehatan setempat, jumlah penderita ISPA yang berobat di rumah sakit dan puskesmas meningkat sekitar 20 persen.

Wilayah Mandailing Natal di Sumatera Utara pun tak lepas dari bencana kabut asap. Selama 3 pekan terakhir, kabut asap tak kunjung berkurang.

Udara makin tak sehat, pemkab setempat pun menyatakan status darurat asap. Meski demikian, belum terlihat warga yang menggunakan masker saat beraktivitas diluar rumah.

Selain karena asap kiriman dari Riau, puluhan titik api juga terdeteksi di area pembersihan lahan akibat pembakaran hutan untuk perkebunan di wilayah Mandailing Natal.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya