Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas mengatakan sedikitnya 2 masalah yang selama ini terjadi dalam hasil kajian bidang pencegahan KPK terkait alokasi anggaran pemerintah daerah terkait pengadaan barang dan jasa.
"Pertama belum adanya transparansi dan masih rentan terjadi korupsi, serta belum ada demokrasi di bidang ekonomi," kata Busro dalam acara Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (28/2/2014) malam.
Kedua, lanjut dia, masih adanya kebijakan pusat dan daerah yang belum ada spirit seperti tertuang dalam Pasal 28 dan Pasal 33 UUD 1945 sehingga belum berpihak pada rakyat.
"Hasil kajian kami belum menunjukan adanya pembangunan yang ideologis seperti dimaksud dalam Preambule, Pasal 33, Pasal 28 A. Padahal yang berdulat adalah rakyat. Pejabat negaranya kan hanya 2 periode. Rakyat tidak pakai periode," ujar dia.
Dia pun menegaskan, ada 3 titik fokus dari program kerja sama antara KPK dan BPKP dalam bidang koordinasi supervisi dan pencegahan korupsi, yaitu menyangkut sektor ketahanan pangan, pertambangan, dan pelayanan publik.
"Penekanan pada pengadaan barang dan jasa, dan sektor pelayanan publik, serta pengamatan dan pengujian dalam kantor pertanahan dan sektor imigrasi yang masih banyak permasalahan," tegasnya.
Sementara Kepala BPKP, Mardiasmo menegaskan bahwa supervisi dan pencegahan korupsi ini lebih bersifat seperti early warning agar pemerintah lebih berhati-hati dalam melakukan pengelolaan keuangan daerah.
"Supervisi dan pencegahan ini lebih bersifat early warning agar pemerintah daerah lebih berhati-hati dalam melakukan pengelolaan keuangan daerah, sehingga fungsi pencegahan menjadi lebih efektif," tegas Mardiasmo.
KPK dan BPKP Ingatkan Kepala Daerah Hati-Hati Gunakan Anggaran
KPK menilai saat ini belum ada transparansi dalam pengelolaan keuangan daerah, khususnya di bidang pengadaan barang dan jasa.
diperbarui 01 Mar 2014, 08:02 WIBAdvertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Jadwal dan Hasil Undian Indonesia Masters 2025: Tuan Rumah Jadi Turunkan 30 Wakil
Tren Positif Ekonomi Makro, BPS Jabar Ungkap Jumlah Penduduk Miskin 2024 Turun Sebanyak 180 Ribu Orang
PLN Bangun PLTS Terbesar di Sumatera, Beroperasi 2027
Almafilia Istri Oddie Agam Rilis Album Never Too Late, Dedikasikan untuk Almarhum Suami
Arti LMAO: Memahami Singkatan Populer di Dunia Maya
Hotel Milik Pengusaha Surabaya Iwan Sunito di Australia Laris Manis
Hitadewi Abhassara Jadi Juara Kompetisi Lagu Mandarin di China
Petani Cemas Aturan Ini Matikan Sentra Pertembakauan
Arti Freelance: Panduan Lengkap Mengenai Pekerjaan Lepas
4 Rekomendasi Drama Korea Terbaru yang Sedang Tayang, Simak Sinopsis dan Jadwal Tayangnya
Kejagung Tetapkan 9 Tersangka Baru Terkait Kasus Korupsi Importasi Gula Kemendag
Akuisisi Bank Victoria Syariah, BTN Bakal Ajak Ormas Islam Ikut Kelola