Liputan6.com, Jakarta - Selama 6 bulan sejak diresmikan, Pasar Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat, masih sepi. Selain sepi pengunjung, kini beberapa kios juga tutup, lantaran pedagang merugi.
Salah satu pedagang, Angga mengatakan, selama 6 bulan ini dirinya berjualan di Padar Blok G, belum pernah meraup untung. "6 Bulan di sini sebenernya nggak dapet apa-apa. Pemasukan juga kosong," kata Angga saat ditemui di lantai 3 Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (1/3/2014).
Menurut Angga, selama berjualan di Pasar Blok G Tanah Abang, ia mengalami penurunan omzet dibanding saat masih menjadi pedagang kaki lima (PKL).
"Dulu waktu masih dagang PKL di bawah, kalau hari minggu omzet bisa sampai Rp 2 juta perhari. Kalau hari Senin, Selasa bisa Rp 600 ribu sampai Rp 700 ribu. Kalau sekarang, sudah hampir 6 bulan di sini, omzet paling tinggi Rp 500 ribu," ungkap Angga.
Meski begitu, pedagang yang berjualan daster itu mengaku, dirinya belum berniat hengkang dari Pasar Blok G. Sebab, bila berjualan lagi di jalanan, sama saja nekat.
"Kalau keluar nekat namanya. Ibarat perang, kita udah habis amunisi nih jualan di sini. Jadi jalanin dulu di sini," sambung pria asal Cirebon itu.
"Jangan karena merugi sekali, langsung mau jualan lagi di jalan. Berdagang juga harus optimis dong," ucap Angga. (Shinta Sinaga)
Advertisement