Liputan6.com, Jakarta Pupus sudah keinginan keluarga menyaksikan hubungan Ilham Deli (33) dan Riki Anggiani (24) mengukuhkan cinta di pelaminan. Rencana pernikahan keduanya pada Agustus mendatang urung terjadi, sebab keduanya meninggal dunia setelah hanyut saat bermain arung jeram atau rafting di Kota Batu, Jawa Timur.
"Rencana pernikahan keduanya sudah disiapkan secara matang, bahkan tenda pernikahan sebenarnya juga sudah siap. Pokoknya semua sudah disiapkan," kata Matrozi, kerabat Ilham saat di kamar mayat Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/3/2014).
Advertisement
Menurutnya, pernikahan Ilham dan Riki dilangsungkan pada bulan Agustus. Sedangkan untuk hari dan tanggal pernikahan, tinggal menunggu pilihan dari pihak keluarga Riki selaku mempelai wanita.
Matrozi menjelaskan, Ilham dan Riki berkenalan saat sama–sama bekerja di sebuah restoran di Kemang, Jakarta Selatan. Hubungan keduanya berlanjut meski keduanya kemudian berbeda lokasi bekerja. Ilham bekerja di sebuah restoran di Senopati, Jakarta Selatan. Sementara Riki tetap di Kemang. Keduanya pun bersiap untuk menikah pada Agustus mendatang.
Manusia boleh berencana, tetapi Tuhan juga yang tetap menentukan. Keduanya sama–sama meninggal dunia setelah perahu arung jeram yang mereka tumpangi di aliran Sungai Brantas, Kota Batu terguling. Tubuh keduanya ditemukan di kawasan Bendungan Sengguruh Kepanjen Malang. Lebih dari 35 kilometer dari lokasi pertama mereka hanyut.
"Tuhan punya rencana lain dengan musibah ini. Pihak keluarga hanya bisa pasrah," tutur Matrozi yang juga ketua RT 10 RW 06, Kelurahan Cilandak Barat.
Ia mengetahui bahwa Ilham berangkat bersama 5 orang kawan sekampungnya. Tak ada tanda–tanda apapun bakal terjadi peristiwa yang merenggut nyawa Ilham dan Riki.
"Dari 18 orang rombongan yang main arung jeram, saya hanya tahu Ilham dan 5 kawannya itu masih sekampung. Seorang lagi Riki itu, untuk yang lainnya saya tak tahu siapa mereka," papar Matrozi.
18 Orang bermain arung jeram yang dikelola oleh Batu Alam Adventure (BAA) pada Jumat 28 Februari berujung petaka. Dari 5 perahu, 2 perahu di antaranya terguling akibat banjir bandang tiba–tiba menerjang. 3 Orang tewas antara lain Ilham Deli, Riki Anggiani dan Nurul Qomar. Seorang korban hanyut atas nama Lia Aprianti (26) hingga kini belum ditemukan. (Rizki Gunawan)
Baca Juga:
Baca Juga