Harga Merangkak Naik, Pedagang Sayuran Pulang Lebih Larut

Sudah harga jual yang terlalu mahal, pedagang juga harus menghadapi persaingan dengan supermarket.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 03 Mar 2014, 13:40 WIB

Liputan6.com, Jakarta Naiknya harga bahan kebutuhan pokok ternyata bukan kabar menggembirakan bagi para pedagang. Berkurangnya pembeli karena harga barang yang naik tinggi membuat pedagang justru kelimpungan.

Ulya (32), salah seorang pedagang di Pasar Kebayoran Baru, Jakarta mengaku kini baru bisa menutup dagangannya tutup lebih sore dari biasanya. Naiknya harga bahan pangan seperti sayur-mayur membuat dagangannya sepi dari pembeli.

"Sekarang pembelinya sepi kaya gini" kata dia, Jakarta, Senin (3/3/2014).

Ketika harga kebutuhan pokok masih normal, Ulya mengaku dirinya sudah mengemas dagangannya antara pukul 4 sampai 5 sore. Kini, sampai maghrib pun Ulya masih berharap masih ada pembeli yang mau membeli dagangannya.

Saat ini, harga sayuran hampir semua mengalami kenaikan. Harga buncis yang biasanya dijual Rp 8 ribu, kini mulai merangkak naik separuhnya menjadi Rp 12 ribu.

Sementara kol yang semula dijual Rp 3.500 sampai Rp 4 ribu, kini dijual seharga Rp 7 ribu.

Kenaikan harga bahan kebutuhan pokok ini, membuat para pedagang harus menambah modal untuk berdagang. "Biasanya modal Rp 500 ribu mentok Rp 600 ribu. Sekarang sampai Rp 1 juta" kata dia.

Sulitnya kemampuan Ulya menambah modal membuatnya kewalahan bersaing dengan pedagang lain. Belum lagi para pembeli yang kini mulai lari ke supermarket.(Shd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya