Liputan6.com, Jakarta - Salah satu calon legislatif dari Partai Nasional Aceh (PNA), Faisal (40), tewas diberondong tembakan orang tidak dikenal di Desa Ladang Tuha, Kecamatan Meukek, Kabupaten Aceh Selatan, Aceh, Minggu 2 Maret 2014 malam. Faisal menghembuskan napas terakhir saat dilarikan ke rumah sakit.
Menanggapi hal itu, Kapolri Jenderal Sutarman mengatakan timnya tengah diturunkan untuk menyelidiki dan membongkar pembunuhan itu. Sebuah tim khusus dari Mabes Polri juga ditugaskan langsung untuk mengamankan pelaksanaan pemilu di Aceh pascakejadian nahas itu.
"Pasukan saya akan dikirim 10 SSK (Satuan Setingkat Kompi) dari Mabes Polri ke Aceh untuk pengamanan Pemilu," ujar Sutarman di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (3/3/2014).
Menurut Sutarman, penembakan yang menewaskan Faisal dugaan sementara adalah akibat pertikaian politik antarpartai. Penyelidikan pun telah berjalan, tapi belum ada petunjuk tentang pelaku kejahatan itu. "Pelaku belum teridentifikasi," imbuhnya.
Menurut keterangan Ketua Umum PNA, Irwansyah, Faisal diberondong dengan senjata laras panjang saat melintas dengan mobil di kawasan Jalan Gunung Cot Mancang, Gampong Ladang Tuha. Korban saat itu sedang melintas dari arah Aceh Barat Daya menuju Tapaktuan, Aceh Selatan.
"Setelah menembak, pelaku langsung kabur melarikan diri," kata Irwansyah saat dikonfirmasi dari Banda Aceh.
Faisal merupakan caleg DPRK Aceh Selatan dari PNA dengan nomor urut 1 untuk daerah pemilihan II. Dia juga menjabat Ketua PNA Kecamatan Sawang.
Irwansyah mengaku belum mengetahui secara pasti kronologi penembakan Faisal. Namun berdasarkan laporan anak buahnya di lapangan, Faisal diberondong hingga 42 kali. "Keluarga besar PNA ikut berduka cita atas meninggalnya kader terbaik kami," ujar Irwansyah.
Jenazah Faisal sempat dibawa ke RSUD Yulidin Awah Tapaktuan untuk divisum, dengan kondisi tubuh yang mengenaskan karena diterjang beberapa butir peluru yang merobek bagian tubuhnya. (Ismoko Widjaya)
Baca juga:
Advertisement