Liputan6.com, Jakarta - Teror jelang Pemilu di Bumi Serambi Mekah terus terjadi. Setelah penembakan posko partai Nasdem, kini caleg Parta Nasional Aceh Faisal (40) tewas diberondong tembakan oleh orang tak dikenal. Polri mengaku sudah mengidentifikasi para pelaku.
"Ada 5 kejadian di Aceh dan beberapa di antaranya sudah terungkap. Termasuk kejadian pos Nasdem yang sudah dikenali pelakunya. Tinggal melakukan penangkapan pada 2 pelaku yang sudah dikenali identitasnya," kata Kapolri Jenderal Polisi Sutarman usai pelantikan Wakapolri di gedung Rupatama, Mabes Polri, Jakarta, Selasa (4/3/2014).
Advertisement
Sutarman menegaskan, Polri sudah melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi penembakan. Ditegaskan, 2 kejadian penembakan di Posko caleg Nasdem dan caleg PNA dilakukan pelaku yang berbeda.
Saat ini kepolisian terus menyelidiki kasus ini. "Yang sudah dirakit ada suang-suang (pecahan) peluru, ada senjata yang ditemukan dan barang bukti lainnya," paparnya.
Sutarman mengimbau kepada masyarakat Aceh agar tetap melaksanakan kegiatan politiknya seperti biasa. Kepolisian menjamin keamanan di wilayah Serambi Mekah itu.
"Dengan hati yang tidak terpengaruh dengan ancaman ketakutan, maupun dipengaruhi oleh masalah-masalah uang dan sebagainya. Sehingga bisa betul-betul memilih orang qualified (berkualitas), baik yang akan duduk di legislatif atau presiden," imbau Sutarman.
Faisal tewas diberondong tembakan oleh orang tak dikenal dengan senjata laras panjang. Dia tewas saat melintas dengan mobil di kawasan Jalan Gunung Cot Mancang, Gampong Ladang Tuha dari arah Aceh Barat Daya menuju Tapaktuan, Aceh Selatan pada 2 Maret lalu.
Faisal merupakan caleg DPRK Aceh Selatan dari PNA dengan nomor urut 1 untuk Daerah Pemilihan II. Dia juga menjabat Ketua PNA Kecamatan Sawang.
Sementara Posko pemenangan calon legislatif Partai NasDem di Gampong Kunyet Mulee, Kecamatan Matang Kuli, Kabupaten Aceh Utara juga diberondong tembakan oleh orang tak dikenal.
2 Simpatisan partai NasDem yang sedang berada di posko yakni Adnan Syahril (28) dan Saiful Junaidi (27), ikut dianiaya para pelaku. Pelaku diduga 2 orang mengenakan penutup wajah (sebo) dan senjata api laras panjang, pada Minggu 16 Februari 2014 menjelang subuh. (Ismoko Widjaya)
Baca juga:
