Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara, Tbk (PGN) Hendi Prio Santoso menemui Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk membicarakan proyek yang dikelola perusahaan di wilayah ini.
Dalam pertemuan tersebut Hendi menyampaikan tentang kesiapan PGN dalam mengembangkan infrastruktur gas bumi di Jawa Tengah.
Secara historis, PGN pernah membangun dan mengoperasikan jaringan pipa distribusi gas bumi di wilayah Semarang, yang saat ini sudah tidak beroperasi.
"Program pembangunan jaringan distribusi gas di Semarang merupakan revitalisasi jaringan lama yang telah dioperasikan PGN sejak tahun 1980-an," kata Hendi, dalam laporan tertulisnya, di Jakarta, Selasa (4/3/2014).
Hendi mengungkapkan, pembangunan infrastruktur gas di Jawa Tengah sangat mendesak untuk dibangun. Data dari Dinas Pertambangan dan Energi Jawa Tengah menyebutkan bahwa ada potensi penghematan konsumsi energi sector industri mencapai Rp 900 miliar per tahun di Jawa Tengah.
Hendi menambahkan, PGN akan berinvestasi untuk merevitalisasi jaringan distribusi tersebut dan membangun jaringan distribusi gas yang komprehensif di wilayah Semarang dan sekitarnya.
Jaringan distribusi gas yang akan dibangun yaitu distribusi Jateng Tahap 1 (Semarang, Kendal, Demak) sepanjang 48 kilometer (Km) dengan diameter 16 inci. Tahap kedua meliputi wilayah Ungaran dengan panjang 34 kM dengan diameter 16 inci.
"Adapun tahap ketiga di Solo Raya, Pati dan Pekalongan sepanjang 235 kilometer," ungkapnya.
Menurut dia, perkembangan industri di Jawa Tengah akhir-akhir ini, baik industri baru maupun yang didorong adanya relokasi industri dari berbagai daerah karena tenaga kerja di Jawa Tengah yang cukup kompetitif, memerlukan pasokan energi dengan harga yang lebih kompetitif.
"Jawa Tengah memiliki beberapa kawasan industri yang membutuhkan dukungan pengembangan infrastruktur energi, yang tersebar di beberapa wilayah seperti Semarang, Demak, Kendal, Kudus, Pati, Ungaran, Solo Raya. Gas bumi merupakan pilihan energi (bahan bakar maupun bahan baku) yang kompetitif dan ramah lingkungan," jelasnya.
Advertisement