Liputan6.com, Jakarta Musibah banjir yang melanda sejumlah wilayah di Tanah Air di awal tahun kemarin telah mengganggu roda perekonomian nasional khususnya di sektor pertanian. Data terbaru Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat, luas areal pertanian yang mengalami puso atau gagal panen mencapai 137.775 hektare (Ha).
Kerugian ini menambah derita perekonomian nasional yang sebelumnya sudah diterpa musibah erupsi Gunung Sinabung dan Gunung Kelud.
Advertisement
Menteri Pertanian Suswono, dalam keterangan pers di kantornya, Jakarta, Selasa (4/3/2014) mengatakan banjir besar telah berdampak pada sejumlah lahan tanaman di Indonesia. Total areal tanaman puso seluas 137.775 Ha, merupakan bagian dari areal persawahan yang terkena banjir seluas 302.170 Ha.
Data pemantauan Kementan mencatat kawasan persawahan yang mengalami puso terluas terjadi di Jawa Barat, Jawa Tengah (Jateng), Nanggroe Aceh Darussalam dan Jawa Timur (Jatim).
Tanaman padi yang terkena pusa juga melanda wilayah Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Utara dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Tak hanya padi, banjir juga berdampak pada tanaman jagung. Sebanyak 3.291 Ha areal tanaman pangan ini dilaporkan terendam air. Dari areal tersebut, 956 Ha diantaranya mengalami puso.
Arel puso tanaman jagung teridentifikasi berada di wilayah seperti Jateng, Jatim, dan Sumatera Barat.
Sementara untuk jenis tanaman kedelai yang mengalami puso tercatat seluas 435 Ha dari areal yang terkena banjir seluas 1.510 Ha. Areal yang terdampak diantaranya ia juga menuturkan sejumlah lahan tanaman kedelai juga terendam banjir. Puso terbesar terdapat di wilayah Riau, Jateng, Jambi dan Sumatera Utara.(Shd)