Liputan6.com, Cirebon - Jemaah wanita asal Makassar, Sulawesi Selatan, diketahui menggunting kiswah atau kain penutup Kabah saat melaksanakan ibadah umroh untuk dijadikan jimat. Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kementerian Agama Anggito Abimanyu menyatakan hal itu adalah salah satu ritual yang menyimpang.
"Jadi itu untuk jimat pesugihan," kata Anggito dalam Kegiatan Press Conference dan Press Tour Perhajian di Cirebon, Jawa Barat, Selasa (4/3/2014).
Dirinya mengetahui kiswah itu untuk jadi jimat dari tim yang dikirimkan ke Kota Tan'im yang berjarak sekitar 5 kilometer dari Mekah, dimana tersangka penggunting kiswah saat ini ditahan.
"Jadi tim kita itu mengetahui untuk jimat pesugihan dari teman-temannya, tim kita sendiri masih belum bisa bertemu sama yang tersangka itu ya," ujar Anggito.
Ia mengaku, hingga saat ini belum mengetahui secara pasti, bagaimana jemaah tersebut bisa menggunting kiswah. "Belum tahu, kita sedang berusaha melalui tim yang sudah di sana. Kan belum bisa bertemu dengan jemaah itu," tutup Anggito.
Sebelumnya, Jawatan Kepolisian Khusus Masjidil Haram (Al Maktab As Surtah Al Masjidil Haram), Jumat 28 Februari sore melaporkan penangkapan jemaah umrah asal Pangkajene dan Kepulauan Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang melakukan tindak kriminalitas di kawasan Kabah, Mekkah, Arab Saudi.
Hajjah Nur Jannah binti Amiin (56), si jemaah tertangkap tangan usai menggunting kiswah atau kain sutra penutup Kabah, di sisi utara lingkaran tembok batu, Hijr Ismail, usai menunaikan salat Ashar, atau sekitar 10 jam sebelum terbang kembali ke Tanah Air. (Ismoko Widjaya)
Baca juga:
Advertisement
Jamaah Makassar Gunting Kiswah Kabah, Travel Terancam Sanksi