Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina Geothermal Energi (PGE) menganggarkan belanja modal/capital expenditure (capex) sebesar US$ 250 juta. Dana belanja modal untuk pengembangan delapan proyek panas bumi yang sedang digarap PGE.
"US$ 250 juta, untuk pengembangan proyek-proyek itu. Ada eksplorasi, pengembangan," kata Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energi, Rony Gunawan, usai menghadiri seminar Majelis Nasional Kahmi, di Sekertariat Kahmi, Jakarta, Selasa (4/3/2014).
Advertisement
Rony mengungkapkan, proyek yang sedang dikembangkan PGE saat ini masih dalam kontruksi. Proyek tersebut antara lain adalah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulubelu Lampung, Kamojang Unit V berkapasitas 35 Mega Watt (MW) yang akan beroperasi 2015 dan Karaha akan beroperasi 2016. Lalu ada proyek Sibanyak dan Sinabung, Lumut Balai, Hulu Lais, Kotamobagu, dan Sungai Penuh.
"Untuk kontrak pembangunan PLTP. Jadi sekarang semua konstruksi. Yang paling besar Ulubelu. Tahun depan Kamojang V 35 MW. 2015 akan on stream. Kita harapkan 2015 akhir," ujar Rony.
Menurut Rony, realisasi capex sebesar US$ 150 juta pada 2012. Angka Capex anak usaha PT Pertamina (Persero) tersebut akan terus meningkat setiap tahun.
"Tahun lalu ada banyak kendala, sekitar US$ 150 juta, kami tingkatkan lagi tiap tahun. Tahun lalu ada banyak kendala perizinan, terhambat segala macam," tutur Rony.
Rony menambahkan, belanja modal tersebut berasal dari dana internal perusahaan. Untuk membiayai belanja modal itu, perseroan juga mendapatkan dana tambangan dari induk usaha.
"Semua proyek lagi jalan. Kan butuh waktu lima tahun. Makanya kita perlukan dana tambahan dari holding. Itu untuk pengembangan," pungkasnya.