Gelandang Anyar Persik Nyaris Putus Asa karena Tunggakan Gaji

Tidak ingin meratapi kesulitan, Rendy bergabung dengan 'Macan Putih'

oleh Rejdo Prahananda diperbarui 04 Mar 2014, 23:48 WIB
Tidak ingin meratapi kesulitan, Rendy bergabung dengan 'Macan Putih'

Liputan6.com, Kediri Perjalanan karier gelandang Persik Kediri, Rendy Irawan menjadi pemain profesional penuh liku. Kisruh Persebaya Surabaya,  memberikan dampak negatif bagi perjalanan karier pemain bertubuh mungil itu. Kondisi keuangan yang tidak menentu, membuat dia nyaris putus asa.

Betapa tidak, selain dicap sebagai pengkhianat, karena berlatih dengan Persebaya Surabaya ISL, Rendy tidak mendapat gaji hingga lebih dari 6 bulan oleh Persebaya 1927.  Kepada Liputan6.com, pemain 27 tahun itu berkeluh kesah saat gajinya ditunggak oleh manajemen Persebaya 1927. Puncaknya, saat Persebaya 1927 diamputasi oleh PSSI karena dualisme klub sesuai keputusan Kongres di Jakarta, 17 Maret 2013.

Mantan pemain Mitra Kukar  mengaku, selama bermain di Persebaya 1927 hanya mendapat gaji selama tiga bulan terhitung Januari sampai Maret 2013. Rendy mengaku mendapat gaji sebesar Rp 32 juta per-bulan di Persebaya 1927. “Itu pun dibayar setengah-setengah setiap bulannya. Sampai saat ini, sudah tidak ada lagi kejelasan, kapan gaji saya akan dilunasi,” ungkap Rendy di Mess pemain Persik.

Selama menganggur dan tidak mendapat pemasukan, keponakan mantan pemain Timnas Indonesia, Uston Nawawi itu mengikuti pertandingan antarkampung. Dia mengelilingi Jawa Timur,  mulai dari Nganjuk, Sidoarjo, Surabaya hingga Madura. “Saya bertanding untuk memenuhi kebutuhan Rumah Tangga. Sekali bermain, saya dibayar paling besar Rp 400 ribu,” sambung Rendy yang pernah berkostum Deltras Sidoarjo.

“Saya hampir putus asa karena tidak mendapat kejelasan dari manejemen tim,” kata Rendy lirih. Terlebih, setelah sang istri tengah hamil besar. Dia akhirnya memutuskan berlatih bersama Persebaya ISL. Baru sehari berlatih, dia dicap sebagi pengkhianat oleh salah satu kelompok suporter.“Saat itu saya dilema. Saya di-bully di dunia maya. Saya menjadi serbah salah. Tapi saya menerima kondisi ini,” sambungnya.

Sepakbola telah mendarah daging, dalam hidupnya. Pamannya, Uston Nawawi merupakan mantan pemain Persebaya. Awalnya, Rendy sempat vakum dari sepakbola. Dia memilih sepak takraw untuk mengukir prestasi. Dia bahkan kemudian menjadi bagian dari skuat sepak takraw mewakili di ajang Pekan Olahraga Daerah (POPDA) mewakili Sidoarjo saat Sekolah Menengah Pertama. Jalan menjadi pesepakbola terbuka setelah membawa kampusnya, Universitas Negeri Surabaya (UNESA),  menjuarai  ajang futsal yang diadakan produsen pembersih kendaraan pada 2005.

Bakat besarnya dicium oleh pelatih Aji Santoso--saat itu melatih Persebaya--merekrutnya ke Persebaya yunior hingga membawa ke tim inti Bajul Ijo. Kariernya sempat menanjak saat memperkuat Timnas Indonesia di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2014. Rendy menjadi bagian dari skuad Indonesia saat dikalahkan Bahrain 0-10 pada 29 Februari 2012. “Karena kekalahan itu, saya sempat diselidiki FIFA. Terkait kemungkinan skandal pengaturan skor.”

Selama mengadu nasib di lapangan hijaum, pengalaman tidak mengenakkan juga dirasakan Rendy karena mengalami cedera panjang. “Saya sampai ikut Ayah menjadi makelar jual-beli sepeda. Kalau mengenang masa-masa sulit seperti itu, sedih rasanya. Apalagi, Persebaya 1927 masih menunggak gaji saya,” ungkapnya.

Tidak ingin meratapi masa sulit, Rendy menatap ke depan. Dia memilih Persik sebagai pelabuhan barunya. Kendati keuangan ‘Macan Putih’ terbilang pas-pasan, dia optimistis, Macan Putih bisa berbicara banyak di level kompetisi kasta tertinggi di Tanah Air. “Berbekal kebersamaan yang kuat dalam tim ini, saya percaya Persik minimal bisa bertahan di ISL,”  kata dia, mantap. 

Baca Juga:

Diisukan ke Madrid atau Barca, Vidal Buka SuaraDe Rossi Diskors Karena Pukul Pemain InterMantan Personel Oasis Ramaikan Pesta Juara CitySuarez Masih Ungguli CR7 di Daftar Pemain Paling SuburPemain Timnas U-23 Istirahat Total Jelang Lawan Malaysia

(Foto: Zulfikar Abubakar/Liputan6.com)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya