Liputan6.com, Jakarta - Penyebab ledakan di gudang amunisi Komando Pasukan Katak (Kopaska) Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, diduga karena korsleting listrik. Api yang ditimbulkan dari hubungan arus pendek itu membuat amunisi yang tersimpan menjadi panas dan meledak.
"Tadi ada dugaan arus pendek, terjadi korsleting. Di TNI AL ada divisi peran kebakaran. Manakala ada kebakaran, dia menuju ke lokasi. Saat amankan semua, terjadi ada ledakan," ujar Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul di RS Mintohardjo, Jakarta Pusat, Rabu (5/4/2014).
Kebakaran membuat amunisi yang berada di dalam gudang mengalami panas. Sehingga dengan sendirinya meledak. "Mungkin saja amunisi yang ringan, sifatnya kalau kena panas, dia akan meledak," terang dia.
Para perwira yang berusaha memadamkan api menjadi korban. Total korban berjumlah 87 orang, dengan rincian 70 luka-luka, 1 meninggal dunia, 1 kondisi kritis, dan 15 rawat jalan. "Korban terkena pecahan genteng, kayu, kusen, kaca, ada yang kena di kepala, dada dan perut," jelas Iskandar.
1 Korban meninggal dunia diketahui bernama Sertu Iman. Sementara ada pula 1 korban yang berada dalam kondisi kritis, yakni Serka Midi dari bagian fasilitas pemeliharaan dan perbaikan.
Ledakan itu terjadi sekitar pukul 10.30 WIB. Suara ledakan terdengar keras hingga radius 3 kilometer. Sementara, getaran juga dirasakan hingga radius 1 kilometer.
Sebelumnya Iskandar membantah ledakan di gudang amunisi Kopaska ini ada unsur sabotase. Ledakan ini murni terjadi karena kecelakaan. (Ismoko Widjaya)
Advertisement
Baca juga:
TNI Pastikan Korban Ledakan Gudang Amunisi 87 Orang
Ledakan di Gudang Amunisi Terjadi Saat Kopaska Berlatih
Investigasi Ledakan Gudang Amunisi TNI AL Selesai 2 Pekan Lagi