Liputan6.com, Abu Dhabi Wakil Perdana Menteri Uni Emirat Arab Mansour bin Zayed Al Nahyan sukses mencatatkan namanya sebagai salah satu pria terkaya di Timur Tengah. Total kekayaannya melejit hingga senilai US$ 8 miliar atau setara Rp 92,67 triliun (kurs: Rp 11.583 per dolar AS).
Nama pria berusia 43 tahun ini makin menjulang ketika dirinya berhasil menembus jajaran orang kaya pemilik klub sepakbola. Lewat perusahaan, Abu Dhabi United Group (ADUG), Mansour mengambilalih klub sepakbola terpopuler Inggris, Manchester City. Mansour bahkan pernah dinobatkan sebagai pria terkaya diantara para pemilik klub sepakbola internasional pada 2010.
Pria yang akrab disapa sheikh Mansour ini merupakan keturunan keluarga kerajaan Abu Dhabi di Uni Emirat Arab. Dikenal sebagai pecinta olahraga, Mansour tak hanya menggemari olahraga sepakbola tapi juga menunggang kuda.
Di kerajaan Abu Dhabi, Mansour menerima banyak tugas pemerintahan termasuk menjadi Menteri Urusan Kepresidenan Uni Emirat Arab. Meski aktif terlibat di dunia politik, Mansour terkenal handal di bidang perbankan.
Seperti apa miliarder pecinta sepakbola yang berasal dari Timur Tengah ini? Berikut lika-liku kehidupannya seperti dikutip dari Ancestry.com, Forbes, Financial Times dan berbagai sumber lain, Rabu (5/3/2014):
Keluarga Mansour Bin Zayed Al Nahyan kaya karena minyak
Keluarga Mansour Bin Zayed Al Nahyan kaya karena minyak
Keluarga Zayed Al Nahyan mendulang mayoritas hartanya dari kekayaan minyak Uni Emirat Arab. Sumber minyak tersebut ditemukan di Abu Dhabi pada 1958 dan berhasil mengubah Uni Emirat Arab menjadi negara yang sangat berpengaruh di dunia.
Karena sumber minyaknya itu, Abu Dhabi, ibukota Uni Emirat Arab mampu mencetak US$ 500 juta per hari. Keluarga Mansour diketahui menguasai sebagian besar kekayaan Abu Dhabi yang menampun 95% sumur minyak di negara tersebut.
Tak heran, keluarganya mampu mengumpulkan harta hingga senilai US$ 150 miliar setelah harga minyak melejit pada 1970-an.
Kekayaan Mansour sendiri diprediksi berasal dari warisan keluarga. Dia memang menjabat sebagai pimpinan perusahaan investasi minyak internasional Abu Dhabi yang mengelola sekitar US$ 650 miliar dana asing di Uni Emirat Arab.
Advertisement
Pertama dinobatkan jadi miliarder, sosok Mansour masih misterius
Pertama dinobatkan jadi miliarder, sosok Mansour masih misterius
Forbes pertama kali menyematkan gelar miliarder pada Mansour pada 2009. Kala itu, dia masih menjabat sebagai menteri urusan kepresidenan Uni Emirat Arab.
Saat itu, Mansour disebut-sebut sebagai miliarder terbaru dari Timur Tengah. Kekayaannya masih berjumlah US$ 4,9 miliar. Meski telah menyandang gelar miliarder, nama dan sosoknya masih sangat misterius dan belum banyak dikenal orang.
Mansour bahkan masih jarang menghiasi dunia virtual. Barulah setelah berhasil membeli klub sepakbola populer Manchester City, tokoh asal Timur Tengah ini mulai menyeruak ke muka publik
Meskipun diprediksi memperoleh kekayaan dari harta kedua orangtuanya, Mansour merupakan anggota kerajaan pertama yang berinvestasi dengan modal pribadi atas namanya sendiri.
Mansour tergila-gila pada olahraga
Mansour tergila-gila pada olahraga
Kejeliannya dalam berbisnis dan berpolitik tak membuat Mansour lantas melepas hobi serta kegemarannya pada olahraga. Salah satu pria terkaya di Timur Tengah ini sangat mencintai olahraga khususnya sepakbola dan menunggang kuda.
Tak sekadar hobi, Mansour pernah memenangkan sejumlah turnamen berkuda yang digelar di Timur Tengah. Di usianya yang sudah berada di atas 30 tahunan, Mansour masih aktif berkuda.
Baru-baru ini, dengan dana pribadinya, Mansour mensponsori ajang kompetisi berkuda dunia, Global Arabian Horse Flat Racing Festival. Ajang yang digelarnya itu berhasil mendatangkan 125 penunggang kuda profesionald dari berbagai negara.
Advertisement
Orang Arab jadi bos Manchester City
Orang Arab jadi bos Manchester City
Pada 2009, pangeran pecinta olahraga itu menggegerkan penduduk Inggris dengan membeli klub sepakbola Manchester City. Aksinya sebagai penggemar setia itu berhasil menyelamatkan Manchenster City.
Pembelian itu cukup luar biasa mengingat Mansour berani menggelontorkan uang tunai sebanyak US$ 300 juta dan mengakuisisi 90% kepemilikah klub asal Inggris itu. Dia membelinya dari mantan perdana menteri Thailand Thaksin Shinawatra.
Para fans Manchester City menyambut bahagia uluran tangan Mansour dan berharap sang pangeran dapat mendatangkan banyak pemain baru di klub tersebut. Sebulan setelah itu, Mansour kembali merogoh koceknya untuk merebut aset dunia sepakbola lainnya, Barclays.
Forbes mencoret Mansour dari daftar miliarder terkaya di bidang sepakbola
Forbes mencoret Mansour dari daftar miliarder terkaya di bidang sepakbola
Pada 2010, majalah internasional FourFourTwo menempatkan FourFourTwo menempatkan pemilik Manchester City Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan sebagai orang terkaya dalam percaturan sepakbola. Namun tahun lalu, majalah ternama lain, Forbes memutuskan untuk tidak memasukkan nama Mansour sebagai miliarder terkaya di bidang sepakbola.
Penghapusan nama Mansour dari jajaran miliarder suporter sepakbola karena sumber kekayaannya yang masih tidak jelas. Forbes tidak menghitung kekayaan raja atau keluarganya kecuali dapat dihitung dengan jelas harta pribadi yang dimilikinya.
Advertisement