Cincin Ini Bisa Lindungi Perempuan dari HIV dan Kehamilan

Patrick dari Northwestern University menciptakan cincin pertama yang dipercaya memberikan obat antiretroviral dan kontrasepsi.

oleh Melly Febrida diperbarui 06 Mar 2014, 12:45 WIB

Liputan6.com, London Penularan HIV/AIDS masih tinggi di negara-negara termiskin di dunia. Ini semua karena tak tersedianya alat kontrasepsi seperti kondom. Tapi, kini ada perangkat yang berjanji bisa melindungi perempuan dari kehamilan dan HIV. Perangkat tersebut merupakan cincin intravaginal yang dikembangkan Patrick Kiser.

Patrick dari Northwestern University menciptakan cincin pertama yang dipercaya memberikan obat antiretroviral dan kontrasepsi selama berbulan-bulan.

Sebuah cincin Kiser memberikan dua obat yang melakukan tiga hal penting, yakni melindungi dari HIV, herpes, dan kehamilan yang tak diinginkan.

Seperti dikutip dari Evanstonnow, Kamis (6/3/2014), cincin tersebut mudah digunakan dan memberikan tenofovir (obat antiretroviral) dengan dosis terkontrol dan levonorgestrel (kontrasepsi) selama 90 hari.

Cincin tersebut sedang diproduksi dan akan segera menjalani tes pertama pada perempuan seperti diutarakan di jurnal online PLosOne.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 35 juta orang di seluruh dunia hidup dengan HIV dan 222 juta perempuan ingin menunda atau menghentikan kehamilan tapi tak menggunakan setiap metode kontrasepsi.

"Saya menduga perempuan akan menggunakan cincin untuk kontrasepsi, tapi mereka juga akan mendapatkan perlindungan terhadap penyakit menular seksual," kata Kiser.

Cincin yang dikembangkan kiser berdiameter 5,5 cm. Bentuknya sederhana namun kompleks. Kiser dan rekan-rekannya bekerja dengan susah payah selama lima tahun, dengan merekayasa tiga bahan yang membentuk cincin dan mengoptimalkan perangkat tersebut dengan memberikan dosis yang tepat, serta khasiat doa obat bisa bertahan dalam jangka panjang.

Cincin ini mudah dimasukkan ke dalam vagina dan tetap di tempatnya selama tiga bulan. Cincin yang dikenal sebagai IVR itu menggunakan tenofovir levonorgestrel dosis yang lebih rendah dibanding pilnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya