Liputan6.com, Jakarta Badan Standarisasi Nasional (BSN) mengungkapkan peralatan kelistrikan Indonesia sudah berlabel standar internasional/ International Organization for Standardization (ISO) sehingga menjadi juara di luar negeri.
Kepala BSN, Bambang Prasetya mengatakan, produk Indonesia telah mengikuti ISO membuat produknya dapat bersaing di kancah pasar global. Apalagi produk kelistrikan Indonesia kini menjadi juara.
Advertisement
"Indonesia mengikuti standar ISO, produk listrik Indonesia juara. Hal itu karena standar Indonesia, standarnya ISO. Indonesia dilahirkan juara," ungkap Bambang.
Menurut Bambang, ada keuntungan Indonesia menjadi bekas jajahan Belanda. Keuntungan itu adalah kebebasan Indonesia mengikuti standar internasional. Sehingga sejumlah produk RI telah mengikuti standar internasional. Hal ini berbeda bila negara bekas jajahan Inggris.
"Indonesia jajahan belanda, kalau Inggris standarnya british. Kalau mau ikut pasar internasional standarnya harus diubah ISO," kata Bambang, di Kantor BSN, Jakarta, Kamis (6/3/2014).
Namun Indonesia memiliki produk yang masih sulit bersaing di pasar Indonesia. Salah satu produk itu adalah produk pangan. "Kalau pangan Indonesia ribet, belum ada harmonisasinya," ujar Bambang.
Bambang menambahkan, saat ini sudah ada 240 produk ber Standar Nasional Indonesia (SNI). Menurut Bambang, hal tersebut menunjukan sesuatu yang baik.
"SNI wajib 240 sudah wajib SNI dari berbagai sektor , kalau sudah diwajibkan itu keren. Kalau ke Pontianak tidak menjumpai produk air mineral tetangga karena harus melalui sertifikasi, kalau di Indonesia sertifikasi banyak," pungkasnya.