Liputan6.com, Jakarta Jelang Pemilu 2014, berbagai wacana dan isu beredar cepat mengenai pencalonan presiden. Tak terkecuali isu Gubernur DKI Joko Widodo dan Wakilnya Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang dikabarkan akan ikut bertarung di Pemilu Presiden, 9 Juni mendatang.
Mengenai isu kedua pemimpin Ibukota itu, Pakar Komunikasi Politik Universitas Indonesia, Effendi Ghazali berpendapat, ada 2 jawaban mengenai wacana tersebut.
Advertisement
"Pertama, dalam kondisi normal orang-orang akan melihat tidak etis jika keduanya melanjutkan perjalanan politiknya ke tingkat nasional," kata Effendi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (6/3/2014).
"Kedua, kalau dua-duanya mau didorong maju, pasti ada publik yang tidak setuju," tambahnya.
Effendi menuturkan lebih jauh, hingga saat ini dirinya belum bisa membayangkan jika kedua tokoh tersebut turut dimajukan dalam Pemilu 2014. Menurutnya jika benar keduanya dimajukan, apalagi dalam 1 paket pasangan, maka hal itu menjadi sesuatu yang sangat luar biasa.
"Luar biasa kalau tiba-tiba keduanya maju sebagai paket (pasangan Jokowi-Ahok). Belum terbayang sama sekali," katanya.
Beberapa waktu terakhir, berhembus kabar kalau kedua pemimpin DKI Jakarta itu bakal maju bertarung pada Pemilu Presiden 9 Juni mendatang. Meski demikian, belum ada pengumuman resmi dari induk partai keduanya mengenai pencalonan mereka.
PDI Perjuangan sejauh ini belum mendeklarasikan siapa calon yang diusungnya. Begitu juga dengan Partai Gerindra yang terlihat masih adem-ayem belum mengumumkan. (Tanti Yulianingsih)
Baca Juga: