Liputan6.com, Jakarta PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membukukan kinerja keuangan menggembirakan sepanjang 2013. Laba bersih perseroan tumbuh sekitar 21,6% menjadi Rp 14,3 triliun year on year.
Berdasarkan riset PT Bahana Securities, kinerja BCA tersebut sesuai dengan harapan. Bahkan kinerja BCA itu di atas konsensus.
Advertisement
Analis PT Samuel Sekuritas, Joseph Pangaribuan mengatakan, kenaikan laba bersih perseroan ditopang oleh pertumbuhan kredit 21,6% year on year (YoY). Kenaikan suku bunga kredit sekitar 100 basis poin.
"Kenaikan kredit 21,6% YoY terutama ditopang oleh kenaikan kenaikan corporate loan sebesar 21,5% commercial dan SME 18,8%. Sementara itu, consumer 26,2%," ujar Joseph dalam ulasan risetnya.
Perseroan mampu meningkatkan net interest margin (NIM) menjadi 6,6% pada kuartal IV 2013 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya 6%. Hal itu didukung dari peningkatan imbal hasil rata-rata aset produktif dan biaya rendah untuk pendanaan.
Selain itu, perseroan mampu menjaga non performing loan (NPL) gross di tengah kenaikan suku bunga kredit. NPL gross membaik menjadi 0,4% dari 0,5% pada akhir kuartal III 2013. Bank berkapitalisasi besar di Bursa Efek Indonesia (BEI) juga mencatatkan kenaikan penyaluran kredit.
Loan to deposit ratio (LDR) perseroan naik menjadi 76% pada kuartal IV 2013. Angka ini memang masih jauh di bawah rata-rata industri sekitar 91%. Hal itu ditopang dari kredit korporasi dan konsumen yang kuat.
Target Pertumbuhan Kredit 2014
Di tengah sentimen ekonomi melambat, PT Bahana Securities melihat pertumbuhan kredit BCA sekitar 14% pada 2014. Hal itu didukung dari kredit korporasi dan usaha kecil menengah (UKM) yang lebih selektif.
"Perseroan memprioritaskan kualitas dari pada pertumbuhan kredit agresif," tulis riset PT Bahana Securities, seperti dikutip Jumat (7/3/2014).
Meski demikian, perseroan diharapkan dapat mampu mempertahankan LDR di kisaran 75%-78%. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan keuntungan dari struktur pendanaan yang paling kompetitif. Hal ini dilakukan untuk perseroan mempertahankan NIM.
Rekomendasi Saham
Analis PT Bahana Securities pun merekomendasikan buy untuk saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Hal itu seiring pertumbuhan kinerja yang diproyeksikan tetap positif.
"Kami mempertahankan rekomendasi buy dengan target harga Rp 11.500. Hal itu berdasarkan price book value 2014 di kisaran 3,4x," tulis riset PT Bahana Securities.
Menurut Joseph, kinerja perseroan terbaik dibandingkan dengan bank-bank lain. Pihaknya pun tetap merekomendasikan hol dengan target harga saham Rp 10.000.
"Harga itu mencerminkan PBV 3,5 kali pada 2014 dengan premium 85% dari trading PBV peers saat ini," ujar Joseph.
Pada perdagangan saham hari ini, saham BBCA bergerak naik 0,24% menjadi Rp 10.600 per saham. Nilai transaksi saham mencapai Rp 46,4 miliar.