Kicauan Duka Sepasang Kekasih Pembunuh Sara Angelina

Ibarat peribahasa, "Sepintar-pintarnya bangkai ditutupi, baunya tetap tercium juga."

oleh Widji Ananta diperbarui 07 Mar 2014, 10:45 WIB
Hafitd dan Sifa. (twitter.com)

Liputan6.com, Jakarta - Minggu 2 Maret 2014, Sara Angelina Suroto berkicau di akun twitter miliknya, @adesaraa. Gadis muda berusia 19 tahun itu bercuit, "At Java Jazz 10 Year Edition 2014, Ji-Expo Kemayoran." Itu mungkin kicauan terakhir mahasiswi Universitas Bunda Mulia setelah dinyatakan hilang keesokan harinya.

Rabu subuh, 5 Maret 2014, sesosok jasad wanita muda memakai gelang 'Java Jazz Festival' ditemukan di bibir ruas Tol Lingkar Luar Jakarta atau JORR dari arah Cakung ke Cikunir. Identitas jasad gadis muda yang diketahui berusia 19 tahun itu terungkap dari data e-ktp dan sidik jari. Dia Sara Angelina Suroto.

Hari yang sama, lewat tengah hari, mantan kekasih Sara, Ahmad Imam Al Hafitd mengucap bela sungkawa lewat akun twitter @HafitdASO. "Ya Allah innalilahiwainalilahirajiun.. Semoga diterima disisi nya ya Tuhan, maafkan kesalahan…" Hafitd juga mengunggah gambar pemberitaan media tentang kematian sang mantan.

Kekasih Hafitd, Assyifa Ramadhani atau Sifa, tak percaya Sara meninggal. Hafitd dan Syifa juga merupakan teman satu sekolah saat di SMA. "@NaSNH: De gue masih gapercayaaaaaa lo ninggalin kita semua:( nanti engga ada orang gila kaya lo lagi de, tenang disana ya de..@adesaraa" Tulis Syifa sambil memanggil nama akun twitter Sara di @adesaraa. Keduanya tampak berduka atas meninggalnya Sara.

Indah Ramadhani, rekan satu SMA Hafitd dan Syifa memastikan akun-akun twitter itu benar dimiliki ketiganya. Dalam akun twitter Hafitd terlihat pria berkacamata sedang berfoto mesra dengan seorang wanita. "Iya, itu foto Hafitd dan Syifa," kata Indah di RS Cipto Mangkusumo, Jakarta Pusat, Jumat (7/3/2014).

Tapi seperti peribahasa, "Sepintar-pintarnya bangkai ditutupi, baunya tetap tercium juga." Serapat-rapatnya kejahatan ditutupi, suatu saat akan terungkap. Hafitd dan Sifa kini menjadi tersangka atas pembunuhan Sara.

Penganiayaan terjadi di dalam mobil Kia Visto. "Di sepanjang perjalanan dari wilayah Jakarta Selatan sampai Jakarta Timur, korban dipukul dan disetrum," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto kepada Liputan6.com.

Usai mendapat penganiayaan itu, Sara tidak sadarkan diri. Pelaku belum puas. Sampai akhirnya, Sifa menyumpal mulut Sara dengan kertas koran. Sara pun meregang nyawa. "Kemudian pelaku membuang korban di Jalan Tol Bintara KM 41 Bekasi Timur pada hari Rabu 5 Maret 2014 pukul 04.00 WIB," beber Rikwanto. Dari hasil Otopsi penyebab kematian adalah adanya sumpalan kertas di tenggorokan.

Polda Metro Jaya menangkap Hafitd saat sedang melayat Sara di rumah duka RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat, Kamis petang 6 Maret 2014, sekitar pukul 16.00 WIB. Sejam kemudian, polisi juga menangkap Syifa di Pulomas, Jakarta Timur. "Pelaku sakit hati kepada korban," kata Rikwanto. (Raden Trimutia Hatta)

Baca juga:

Polisi Temukan Alat Penyetrum Sara di Rumah Mantan Pacar

Peran Sifa dalam Pembunuhan Sara: Menyumpal Mulut dengan Koran

Hafidt Manfaatkan Sifa untuk Bunuh Sara Angelina

Sebelum Dibunuh, Sara Janjian Ketemu Mantan Pacar di Gondangdia

Surat Cinta dari Sahabat Sara `Java Jazz` yang Dibunuh Mantan Pacar

Twitter Pembunuh Mahasiswi `Java Jazz` Ramai Di-bully

Gadis Bergelang `Java Jazz` Hilang Sejak Senin Sore

Gadis `Java Jazz` yang Tewas di Tol Ingin Kuliah di Jerman

Mayat di Ruas Tol JORR, Mahasiswi Pakai Gelang `Java Jazz`

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya