Liputan6.com, Caracas- Pemerintah Venezuela kembali mengambil langkah tegas terhadap Panama. Setelah memutuskan hubungan diplomatik dan politik dengan Panama, Venezuela kini mengusir duta besar (dubes) dan 3 diplomat.
Wakil Menteri Luar Negeri Panama Mayra Arosemena mengatakan, 4 pejabatnya di Venezuela, yakni Dubes Pedro Pereira dan 3 diplomatnya yang bekerja di Kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Panama di Venezuela, diminta untuk pergi.
Dalam pernyataan pengusirannya, seperti dimuat BBC, Jumat (7/3/2014), pemerintah Venezuela mengultimatum 4 pejabat asing Panama itu untuk angkat kaki dari negaranya dalam waktu 48 jam ke depan.
Langkah ini diputuskan setelah Panama dinilai ikut campur dalam urusan internal Venezuela. Bahkan Presiden Venezuela Nicolas Maduro menuding Panama berkonspirasi untuk membantu penggulingan pemerintahannya.
Tudingan itu muncul setelah Panama menyarankan digelar pertemuan Organisasi Negara Amerika (OAS) untuk membahas kerusuhan di Venezuela. Sekitar 20 orang tewas akibat kerusuhan politik di Venezuela dalam 3 pekan terakhir.
Menteri Luar Negeri Venezuela Elias Jaua mengatakan pihaknya juga menunda negosiasi utang piutang senilai US$ 1 miliar dengan pengusaha atau eksportir asal Panama.
Selain Panama, Venezuela juga menuduh Amerika Serikat ada di balik upaya penggulingan pemerintahannya. "Ada upaya dari pemerintah Amerika Serikat sesuai dengan permintaan antek-antek sayap kanan untuk melakukan intervensi ke negara kami," ujar Maduro.
Kerusuhan Politik
Sementara itu, kerusuhan politik masih terjadi di Venezuela. Jumlah korban tewas menjadi 20 orang setelah 1 tentara pemerintah dan seorang pengendara motor tewas ditembak oleh orang tak dikenal saat bentrokan terjadi di Caracas.
Pihak oposisi menuding pemerintah mengerahkan pasukan untuk menghadang para demonstran. Oposisi menilai para tentara menggunakan kekerasan untuk menghentikan aksi demonstrasi.
Di tempat berbeda, sekelompok massa pendukung pemerintah berkumpul di Caracas untuk memperingati 1 tahun meninggalnya mantan Presiden Hugo Chavez yang kini rezim pemerintahannya dilanjutkan Presiden Maduro.
Pada saat yang bersamaan, sejumlah demonstran membentuk barikade untuk menghalau massa pendukung pemerintah melintas. Momen peringatan untuk Chavez hampir gagal dilaksanakan. (Elin Yunita Kristanti)
Baca juga:
Advertisement