Liputan6.com, Semarang - Gara-gara minuman keras, kakak-beradik terlibat perkelahian dan berujung saling bunuh. Ironisnya, peristiwa itu terjadi di depan ayah kandung mereka.
Kejadian dipicu saat Susanto (40) meminta uang Rp 200 ribu untuk pesta miras kepada Karyadi, ayahnya yang sudah renta pada Jumat 6 Maret 2014 lalu.
Malam harinya, Susanto kembali datang dan memalak uang kepada sang ayah sembari menodongkan pisau. "Minta uang lagi, tapi yang kedua bawa pisau. Dia dalam kondisi mabuk," kata Tris Yanto, tetangga korban di Kelurahan Lampersari, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (9/3/2014).
Advertisement
Kemudian terjadi keributan. Melihat aksi adiknya yang tengah mabuk itu, sang kakak, Susilo, berusaha mencegah. Dari sana cekcok mulai terjadi. Suasana semakin panas hingga akhirnya keduanya berkelahi sengit.
"Akhirnya Susanto dipukul di bagian muka dengan kayu, kaca di rumah Pak Karyadi juga pecah karena kepalanya dibenturkan. Mereka langsung tergeletak di jalan depan rumah bapaknya. Dia (Susanto) wajahnya sudah berdarah," kata Tris.
Perkelahian terjadi tidak jauh dari jalan raya sehingga menarik perhatian warga, namun tidak ada yang berani mendekat. Setelah keduanya berhenti berkelahi, Susanto segera dilarikan ke RS Ketileng Semarang.
Susanto sempat dirawat intensif di UGD RS Ketileng, namun akhirnya meninggal dunia. Kepala Bidang Dokkes Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Musyafak mengatakan, jenazah Susanto kini berada di RS Bhayangkara, Semarang untuk dilakukan otopsi.
Sementara sang kakak kini telah diamankan. Kanit Reskrim Polsek Semarang Selatan, AKP Hengky Prasetya mengatakan, Susilo kini ditahan di ruang tahanan Mapolsek Semarang Selatan. "Masih kami periksa, kami juga akan memanggil beberapa saksi untuk dimintai keterangan," kata Hengky. (Ismoko Widjaya)
Baca Juga