Liputan6.com, Jakarta Indesk Harga Saham Gabungan (IHSG) sepekan terakhir tercatat menguat sepanjang sepekan kemarin. Meski sempat terkoreksi di awal pekan namun, IHSG mampu bangkit dalam tiga hari perdagangan berikutnya sebelum akhirnya berada di zona merah pada akhir pekan.
“Tidak terlalu besar respon negatif pelaku pasar terhadap rilis kembali defisitnya neraca perdagangan memberikan amunisi bagi IHSG untuk melaju ke zona hijau,” kata Kepala Riset PT Trust Securities, Reza Priyambada dalam ulasannya, Senin (10/3/2014).
Di sisi lain, lanjut Reza, laju IHSG juga diimbangi dengan sentimen-sentimen positif lainnya sebelum hingga di akhir pekan terkena aksi profit taking.
Sepanjang perdagangan pekan kemarin, asing masih tercatat nett buy sebesar Rp 294,83 miliar atau lebih rendah dari pekan sebelumnya senilai Rp 1,131 triliun. Jika dihitung sejak awal tahun (YTD) maka sampai dengan pekan kemarin posisi asing tercatat nett buy Rp 10,52 triliun melanjutkan nett buy sebelumnya senilai Rp 10,23 triliun.
IHSG selama sepekan kemarin mengalami kenaikan 65,67 poin (1,42%) atau lebih tinggi dibandingkan pekan sebelumnya yang terkoreksi 25,95 poin (-0,56%). Semua indeks utama menghijau dimana penguatan dipimpin indeks MBX (1,48%%) dan diikuti indeks IDX30 (1,18%), MBX (1,48%), dan indeks utama lainnya.
Sementara indeks sektoral mayoritas bergerak variatif dimana pergerakan positif dialami indeks perkebunan naik 6,53% diikuti indeks properti (5,48%), pertambangan (0,67%), dan lainnya. Sementara itu, pelemahan hanya dialami indeks konsumer (-0,67%) dan indeks infrasturktur (-0,53%).
Reza memperkirakan pekan depan, IHSG akan berada pada rentang Support 4554-4572 dan Resisten 4715-4728. IHSG membentuk pola menyerupai bearish engulfing dekati upper bollinger bands. MACD uptrend terbatas dengan histogram positif yang naik tipis. RSI, William's %R, dan Stochastic uptrend terbatas.
“Laju IHSG mempertahankan posisinya di kisaran target support (4515-4585) dan bahkan melewati resisten (4644-4687),” jelasnya.
Melihat pergerakan tersebut, Reza menilai secara posisi IHSG memberikan adanya potensi pelemahan karena beberapa indikator mulai menunjukkan adanya penguatan terbatas sehingga rawan dimanfaatkan untuk profit taking. “Diharapkan sentimen yang ada tidak membuat arah IHSG menjadi downtrend jangka panjang,” katanya.
Beberapa saham yang dapat diperhatikan antara lain BBNI, CPIN, ADRO, INDF, AISA, BMRI, ELSA, ASII, dan AUTO.
IHSG Sepekan: Para Pencari Untung Siap Beraksi
IHSG akan berada pada rentang Support 4554-4572 dan Resisten 4715-4728.
diperbarui 10 Mar 2014, 07:46 WIBIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung melemah tipis 0,55% dalam sepekan seiring dana asing masih masuk ke bursa saham Indonesia.
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Sederet Benda Milik Keraton Yogyakarta yang Dijarah Inggris pada 1812
Program Tampan, Targetkan 258 Ribu Ton Beras Dengan Polda Tumpang Sari di Kebun Sawit
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Minggu 1 Desember 2024
Istana: Uji Coba Makan Bergizi Gratis Rp 10 Ribu per Porsi Sudah Berjalan Hampir Setahun
Momen Bos Kripto Makan 1 Buah Pisang Seharga Rp98,2 miliar
5 Film Tema Matematika yang Penuh Teka-teki
Waktu Sholat Tahajud Terbaik Bukan Jam 3 Pagi, Bisa Meraih Kedudukan Tinggi Kata UAH
Peringatan Keras Polda Riau terhadap Kepala Daerah Terpilih, Apa Itu?
Ma'ruf Amin Sebut Kiai yang Tidak Peduli Politik, Warna Keagamaannya Sudah Hilang
Cara Sederhana untuk Ikut Berpartisispasi dalam Hari AIDS Sedunia
Mantan Menlu RI Marty Natalegawa Sorot Peran Penting Diplomasi Profesional Hadapi Tantangan Global
Kecelakaan Maut di Bandar Lampung, Seorang Wanita Tewas Terlindas Truk Tangki