Liputan6.com, Jakarta - Perlengkapan perang Indonesia sepertinya mayoritas berasal dari luar negeri. Pasalnya setelah impor mobil tempur, negara ini juga mendatangkan senjata artileri jenis senapan dan meriam kecil dari dua negara sepanjang Januari 2014.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diterima Liputan6.com, seperti ditulis Senin (10/3/2014), pada awal tahun ini, Indonesia mengimpor peralatan senjata artileri jenis senapan dan meriam dari Prancis dan Rusia.
Tercatat nilai impor senjata, senapan dan meriam kecil dari Prancis menembus US$ 37,46 juta atau Rp 428,02 miliar dengan berat 6,66 ribu kilogram (kg) di Januari ini. Dan dari Rusia mencapai US$ 6,81 juta atau Rp 77,80 miliar dan berat sebesar 24,62 ribu kg.
Sehingga total impor senjata, senapan dan meriam kecil dari kedua negara ini oleh Indonesia senilai US$ 44,27 juta dengan berat 31,29 ribu kg. Jika dikonversi ke rupiah, angka ini setara dengan Rp 505,82 miliar.
Data BPS menunjukkan, pasokan senjata, senapan dan meriam kecil justru datang dari China, Singapura, malaysia dan Afrika Selatan untuk. periode Januari-Desember 2013 dengan nilai impor US$ 3,82 juta dan berat 7,04 ribu kg. Sementara senjata, senapan dan meriam kecil dari Prancis dan Rusia belum masuk ke Indonesia pada tahun lalu.
China berada diurutan pertama sebagai negara pengimpor senjata, senapan dan meriam kecil di 2013 dengan nilai US$ 1,55 juta. Kemudian peringkat kedua ditempati Singapura yang memasok senilai US$ 1,66 juta, lalu Afrika Selatan sebesar US$ 603,43 ribu. Sedangkan Malaysia berada diposisi buncit dengan nilai impor senjata, senapan dan meriam kecil sebesar US$ 535.
Advertisement