BCA Finance Tawarkan Kupon Bunga Obligasi 9%-10%

PT BCA Finance menawarkan kupon bunga obligasi sekitar 9%-10% untuk obligasi berkelanjutan I tahap III tahun 2014 senilai Rp 500 miliar.

oleh Agustina Melani diperbarui 11 Mar 2014, 10:29 WIB

Liputan6.com, Jakarta - PT BCA Finance, perusahaan bergerak di pembiayaan konsumen menawarkan kupon bunga sekitaar 9%-10% dalam rangka penawaran obligasi berkelanjutan I tahap III tahun 2014 senilai Rp 500 miliar.

 

Perseroan menawarkan obligasi ini terdiri dari dua seri. Pertama, seri A senilai Rp 225 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 9% berjangka waktu 370 hari. Kedua, seri B dengan jumlah pokok obligasi senilai Rp 275 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 10% berjangka waktu 36 bulan sejak tanggal emisi.

 

Mengutip dari keterangan yang diterbitkan, Selasa (11/3/2014), bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan sesuai tanggal pembayaran masing-masing bunga obligasi. Pembayaran bunga obligasi pertama seri A pada 27 Juni 2014 dengan jatuh tempo pada 7 April 2015. Sedangkan pembayaran bunga obligasi seri B dilakukan pada 27 Juni 2014 dengan jatuh tempo pada 27 Maret 2017.

 

Perseroan telah menunjuk PT BCA Sekuritas sebagai penjamin emisi efek, sedangkan PT DBS Vickers Securities Indonesia dan PT Brent Securities sebagai penjamin emisi efek.

 

PT BCA Sekuritas akan mengambil porsi sekitar Rp 390 miliar dalam penawaran obligasi. Sementara itu, PT DBS Vickers Securities Indonesia mengambil porsi Rp 100 miliar dan PT Brent Securities mengambil porsi sekitar Rp 10 miliar.

 

Jadwal penawaran obligasi ini antara lain masa penawaran pada 20,21, dan 24 Maret 2014. Sedangkan penjatahan pada 25 Maret 2014, distribusi obligasi secara elektronik pada 27 Maret 2014, dan pencatatan obligasi pada 28 Maret 2014.

Sekadar informasi, perseroan mengeluarkan obligasi berkelanjutan I dengan tingkat bunga tetap senilai Rp 3,5 triliun. Obligasi yang telah diterbitkan sekitar Rp 1,7 triliun untuk tahap I tahun 2012. Lalu penawaran obligasi yang telah diterbitkan senilai Rp 1,3 triliun untuk tahap II tahun 2013.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya