Blusukan ke Sekolah, Jokowi Diminta Siswa SMP Jadi Presiden

Usai melantik Anas Effendi sebagai Walikota Jakarta Barat, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengujungi salah satu sekolah.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 11 Mar 2014, 15:05 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Usai melantik Anas Effendi sebagai Walikota Jakarta Barat, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengujungi salah satu sekolah di kawasan Jakarta Barat, tepatnya di SMP Negeri 45, Cengkareng Barat. Kedatangan Jokowi untuk mengecek pembagian Kartu Jakarta Pintar (KJP) bagi para siswa di sekolah tersebut.

Pantauan Liputan6.com, Selasa (11/3/2014), Jokowi yang datang dengan mengenakan kemeja putih itu langsung disambut histeris para siswa. Mereka yang ada di dalam kelas sontak langsung keluar dan mengerumuni Jokowi. Beberapa di antara mereka bahkan ada yang berteriak meminta Jokowi untuk menjadi Presiden.

"Pak Jokowi, Pak Jokowi, Bapak jadi presiden dong Pak," seru siswa tersebut sambil berdesak-desakkan menyalami Jokowi dengan teman-temannya.

Mendengar ucapan siswa tersebut, Jokowi tersenyum. Ia pun tetap berjalan menuju salah satu ruang kelas untuk memantau proses belajar mengajar di dalam kelas. Ia pun menyempatkan diri bertanya kepada salah seorang siswa.

"Kalau berangkat sekolah jam berapa? Terus sampainya jam berapa?" tanya Jokowi.

Para siswa pun menjawab beragam. Namun mereka kompak harus tiba di sekolah sebelum pukul 07.00 WIB, sebelum jam belajar dimulai. Jokowi pun tak lupa menyemangati para siswa untuk belajar dengan rajin.

"Ya sudah, belajar yang semangat. Kalau di rumah bisa belajar sampai jam 11 malam, ya jam 11 malam, yang penting belajar yang rajin," imbau dia.

Setelah menengok beberapa kelas, Jokowi kemudian menemui kepala sekolah dan beberapa guru untuk menanyakan berapa jumlah KJP yang telah diberikan kepada para siswa. ‎Namun setelah dicek olehnya, ternyata di sekolah tersebut tidak ada yang mendapatkan KJP.

"Kita mau lihat, mau memastikan, saya ingin tahu yang dapat KJP berapa? Dan di SMP 45 ini nggak ada yang dapat, ternyata benar," ungkap Jokowi.

Walau tak satu pun siswa yang mendapatkan KJP, namun Jokowi tak terkejut. Setelah mendapatkan penjelasan dari kepala sekolah, Jokowi paham mengapa para siswa tak mendapatkan kartu berbentuk ATM dari Bank DKI itu.

"Ya di sini kan bekas RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional), di sini siswanya kaya-kaya. Setelah saya cek ya benar tidak dapat," jelas dia.

Dari SMP Negeri 45, Jokowi kemudian menuju ke SD Negeri 05 Pagi Cengkareng yang letaknya tidak jauh dari SMP tersebut. Di SD unggulan itu, Jokowi pun melakukan hal yang sama, masuk ke beberapa kelas dan mengecek pembagian KJP di sekolah itu.

Tidak seperti di SMP Negeri 45, di SD 05 pagi Cengkareng, Jokowi mendapat laporan dari kepala sekolah bahwa terdapat puluhan siswa yang telah mendapatkan KJP. Jokowi pun menyempatkan diri untuk bertemu dengan beberapa siswa SD pemegang kartu tersebut.

"‎Saya sampling 6 orang, KJP-nya dipakai buat beli buku, seragam, sudah sesuai yang kita targetkan, yang terima yang berhak," kata Jokowi.

Jokowi pun yakin, pembagian KJS di sekolah tersebut sudah cukup baik dan tepat sasaran. "Yang bener yang di sini SD, yang dapat ada yang bapaknya jadi tukang bangunan, ada yang nggak kerja, bagus, emang itu yang kita dituju," tukas Jokowi. (Shinta Sinaga)

Baca juga:

Tjahjo PDIP: Jokowi Jurkamnas Tak Terkait Capres

Elektabilitas Tinggi Jokowi Dinilai Hanya Fatamorgana Politik

Hanya Andalkan Insting, Jokowi Bisa Bernasib Seperti SBY

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya